6 Pasien Covid-19 di Jatim, Khofifah Minta Masyarakat Tetap Tenang

Enam spesimen positif mengandung COVID-19 itu terkonfirmasi seluruhnya dari Surabaya dan dari rumah sakit yang ada di wilayah setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2020, 06:25 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kota Batu (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tetap tenang, kendati telah diumumkan terdapat enam spesimen positif virus corona atau COVID-19 di Surabaya.

"Saya ingin mengajak seluruh warga Jatim tetap tenang, karena sepertinya suasana sangat terkendali. Kami Insya Allah bekerja sangat komprehensif," ujar Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa malam, 17 Maret 2020.

Enam spesimen positif mengandung COVID-19 itu, kata Khofifah, terkonfirmasi seluruhnya dari Surabaya dan dari rumah sakit yang ada di wilayah setempat, dilansir dari Antara.

"Tracing (penelusuran jejak pasien) sudah kami siapkan secara digital, titik-titik misalnya kapan komunikasi sama siapa dan di mana," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Gubernur Khofifah menuturkan, terdapat pasien yang positif terjangkit COVID-19 memeriksakan diri dan meminta dirawat di rumah sakit.

"Enam pasien itu kondisinya dalam keadaan sehat, karena kalau olahraga bagus dan ketahanan tubuh bagus sangat membantu," kata Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

25 ODP

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Bola.com/Aditya Wany)

Mantan Menteri Sosial itu juga menyampaikan, saat ini di Jatim terdapat 25 orang dalam pengawasan (ODP) dan 16 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19

Sebelumnya, Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya menemukan sebanyak enam spesimen positif mengandung COVID-19.

"Iya benar, enam spesimen temuan dari ITD Unair," kata Ketua ITD Unair Prof Maria Lucia Inge Lusida.

Ia menjelaskan, spesimen tersebut berasal dari hasil swab pasien yang tengah dirawat di rumah sakit di Surabaya, namun tidak dibeberkan dari rumah sakit mana saja.

"Spesimen dari berbagai rumah sakit di Surabaya yang diteliti mulai hari Jumat, 13 Maret hingga Senin 16 Maret," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya