California Resmi Darurat Virus Corona Setelah 1 Pasien Meninggal

California menyatakan darurat Virus Corona COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Mar 2020, 08:24 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Sacramento - Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan daerah yang ia pimpin resmi darurat Virus Corona (COVID-19). Deklarasi dibuat setelah ada seorang pasien Virus Corona meninggal dunia.

Berdasarkan pernyataan resmi di situs Gubernur California, situasi darurat mulai diterapkan pada Rabu (3/3) waktu setempat. Pemerintah siap menangkan beragam masalah seperti harga dan layanan kesehatan di daerah.

"Proklamasi ini datang sebagaimana angka kasus positif Virus Corona di California naik dan setelah satu kematian resmi akibat COVID-19," tulis pemerintah California dalam situs resmi mereka seperti dikutip dari Hollywood Reporter, Kamis (5/3/2020).

Jajaran pemerintah di tiap level juga diperintahkan untuk membantu meredam penyebara virus ini. Gubernur Newsom menyebut langkah ini bisa membantu masyarakat lebih siap.

"Proklasi darurat ini akan membantu negara bagian untuk lebih mempersiapkan masyarakat dan sistem layanan kesehatan apabila virus ini menyebar lebih luas," kata Gubernur Newsom.

Dengan adanya deklarasi Virus Darurat ini, pemerintah California membuat aturan perlindungan konsumen dari permainan harga, mengizinkan petugas kesehatan dari luar negara bagian untuk datang membantu, dan memberikan fleksibilitas bagi fasilitas kesehatan untuk mengakomodasi pasien.

Sehari sebelumnya, Gubernur Newsom mengedarkan 21 juta masker N95 untuk meredam Virus Corona. Pemerintah California menegaskan masker itu bukan untuk orang-orang yang masih sehat.

The Hollywood Reporter melaporkan ada 53 kasus Virus Corona di California. Pasien lansia yang meninggal itu juga punya kondisi kesehatan lain (underlying health conditions).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lansia Lebih Rentan, Maskapai Pesawat Diminta Membantu

Petugas medis membagikan buah-buahan kepada pasien yang terinfeksi virus corona COVID-19 di rumah sakit Palang Merah di Wuhan, 16 Februari 2020. Covid-19 telah mewabah hingga ke lebih dari 60 negara dimana dari kasus-kasus infeksi, ada lebih dari 3.000 kematian yang terjadi. (STR/AFP)

Deborah Birx yang dipilih Donald Trump sebagai koordinator respons Virus Corona meminta agar maskapai bisa fokus dalam melindungi penumpang, terutama penumpang lansia yang lebih rentan Virus Corona.

"Kami membahas orang Amerika yang lebih rentan, dan fakta bahwa warga Amerika yang lebih muda kemungkinan tidak terlalu rentan," kata Birx di Gedung Putih bersama para CEO maskapai.

"Dan saya pikir industri penerbangan bisa membantu kita dalam melakukan screening yang diperlukan, terutama untuk melindungi warga Amerika yang lebih tua," ia menambahkan.

CEO Alaska Air Group Brad Tilden berkata pihaknya telah meningkatkan prosedur keberhihan di maskapainya. Beberapa perubahan yang dilakukan terkait sarung tangan dan sanitasi.

"Kami berusaha melakukan segala yang kami bisa untuk membantu, membantu semua pihak untuk meredam virus dan meredam penyebarannya," kata Tilden.

Matt Koscal, CEO Republic Airways menekankan agar pemerintah dan maskapai bisa bekerja sama dalam menangani Virus Corona. Sementara CEO Hawaiian Airlines Peter Ingram mendukung transparansi informasi ke para penumpang.

"Ada kekhawatiran berpergian di tingkat internasional dan ada kekhawatiran di tingkat domestik. Dan saya pikir lebih banyak informasi yang kita harus berikan kepada tamu-tamu kita maka itu sangat membantu untuk menghadapi tantangan ini," kata Ingram.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya