OJK: Pelemahan IHSG Dampak dari Virus Corona

OJK bersama Pemerintah dan BI telah dan akan terus mensinergikan kebijakan untuk memberikan stimulus dan menjaga kepercayaan publik khususnya investor.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Feb 2020, 14:25 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat bahwa anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal. Pelemahan tersebut seirama dengan bursa saham dunia.

Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot menjelaskan, pelemahan IHSG beberapa hari ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia yang dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus Corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS).

"OJK akan memperhatikan secara ketat perkembangan dan dinamika pasar saham baik global, regional maupun domestik. OJK akan terus berkordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai dengan kewenangan," kata dia dalam keteranganya Jumat (28/2/2020).

OJK bersama Pemerintah dan BI telah dan akan terus mensinergikan kebijakan untuk memberikan stimulus dan menjaga kepercayaan publik khususnya investor.

Untuk diketahui, IHSG kembali bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Sebanyak 192 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah.

Pada pra perdagangan saham Jumat (28/2/2020), IHSG melemah 99,52 poin atau 1,80 persen ke posisi 5.436,17. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tetap melemah dengan turun 173,09 poin atau 3,13 persen ke level 5.362,59.

Adapun indeks saham LQ45 melemah 4,37 persen ke posisi 854,07. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.436,17 dan terendah di 5.361,50. Sebanyak 19 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau.

Sedangkan 192 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah. Di luar itu, 63 saham diam di tempat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menko Airlangga: Virus Corona Bikin IHSG Anjlok

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebabkan oleh merebaknya Virus Corona. Virus Corona sudah memunculkan berbagai ketidakpastian diseluruh pasar saham.

"Karena ini ada efek internasional dengan Corona ketidakpastian meningkat. Kemudian juga ada hal hal yang terkait di dalam negeri," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/2/2020). 

Airlangga melanjutkan, pihaknya masih melihat langkah apa yang akan diambil oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjaga agar saham tidak jatuh terlampau dalam.

"Kalau regulasi kan bursa punya beberapa tools. Nah itu yang tentu harapannya tools bursa itu bisa katakanlah dirumuskan," jelasnya.

Selain IHSG, terkait pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, Mantan Menteri Perindustrian tersebut mengatakan, saat ini tengah terjadi normalisasi usai Rupiah menguat cukup tajam dibanding mata uang negara lainnya.

"Kalau Rupiah kan menguatnya kemarin dibanding yang lain kita menguatnya lebih tinggi, sehingga tentu ada normalisasilah," tandasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya