Australia Mulai Izinkan Pelajar China Masuk ke Negaranya, Kecuali Warga Hubei

Australia secara selektif kembali menerima pelajar asal China.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Feb 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi kota Melbourne, Australia (AFP/Christopher Futcher)

Liputan6.com, Melbourne - Pemerintah Australia telah memberikan lampu hijau bagi pelajar internasional asal China untuk kembali ke sekolah di Negeri Kanguru. Syaratnya mereka harus karantina selama dua minggu dan bukan berasal dari Provinsi Hubei.

Dilaporkan Channel News Asia, Sabtu (22/2/2020), pelajar asal China sempat tak bisa kembali ke Australia akibat wabah Virus Corona (COVID-19). Pelonggaran travel ban ini membuka jalan bagi sekitar 760 pelajar SMA China untuk kembali ke sekolah.

Pemerintah Australia akan dipertimbangkan satu per satu pelajar yang ingin kembali, kemudian mereka yang lolos pertimbangan harus melaksanakan karantina secara pribadi selama dua minggu.

Menteri Pendidikan Australia Dan Tehan berharap murid-murid internasional bisa kembali belajar normal.

"Amatlah penting agar kita membawa kembali normalitas kepada pangsa murid internasional," ujar Tehan. "Yang kita ambil adalah sebuah langkah kecil, ini adalah langkah hati-hati," ujarnya.

Murid yang berasal dari Provinsi Hubei masih tak bisa masuk ke Australia. Seperti diketahui, Provinsi Hubei adalah lokasi dari kota Wuhan yang menjadi lokasi penyebaran Virus Corona.

Pekan depan, pemerintah Australia akan mempertimbangkan kembalinya murid-murid universitas.

Berdasarkan data 2018, hampir 40 persen murid internasional di Australia berasal dari China. Kehadiran murid-murid internasional itu memberi kontribusi terhadap ekonomi Australia.

Australia mencegah penyebaran Virus Corona dengan melarang pengunjung yang pernah ke China dua minggu sebelum datang ke Australia. Aturan itu dikecualikan bagi warga Australia dan permanent resident Australia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kasus Virus Corona di Australia

Kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di lepas pantai Yokohama, Jepang, Rabu (5/2/2020). Kementerian Kesehatan Jepang mengonfirmasi 10 orang yang berada di kapal pesiar tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona. (Hiroko Harima/Kyodo News via AP)

Penumpang Kapal Diamond Princess telah rampung menjalani proses karantina di perairan Jepang pada 19 Februari 2020. Mereka kemudian diturunkan secara bertahap.

Proses tersebut diperkirakan mema kan waktu setidaknya selama tiga hari.

Dua warga Australia dari kapal pesiar di Jepang yang mengikuti penerbangan dari Jepang ke Darwin ke pusat karantina Australia kemudian dikonfirmasi positif Virus Corona COVID-19.

Kedua warga Australia itu mengikuti penerbangan yang sama dengan 6 warga Selandia Baru dari Jepang ke Darwin, sebelum mereka dipulangkan ke Selandia Baru Kamis malam waktu setempat 20 Februari.

Keenam warga Selandia Baru itu dikabarkan akan menjalani karantina selama 14 hari lagi di pangkalan militer Whangaparāoa, di Auckland Utara.

Kedua orang yang tertular Virus Corona COVID-19 tersebut juga dikabarkan dalam kondisi sehat dan akan ditempatkan di unit isolasi terpisah di wilayah Howard Springs, di luar Darwin, seperti dikutip dari 1 News,

3 dari 3 halaman

Penanganan Telah Diproses

Kondisi kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di sebuah pelabuhan di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020). Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo mengonfirmasi WNI yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di kapal tersebut bertambah menjadi empat orang. (Yuta Omori/Kyodo News via AP)

Pengaturan transfer medis untuk para pasien dan pasangan mereka juga dilaporkan telah dilakukan oleh otoritas kesehatan masyarakat dari negara bagian asal.

Penjabat Kepala Petugas kesehatan Northern Territory, Dianne Stephens mengatakan bahwa "Orang-orang itu terlihat sehat dan hanya sakit ringan dengan gejala seperti pilek sehingga mereka tidak perlu berada di sistem rumah sakit".

Ia juga mengatakan,"Tetapi kemungkinan besar (mereka) akan memasuki sistem rumah sakit di negara bagian asal sementara mereka mengelola prosedur karantina dan isolasi COVID-19".

Meski mereka yang dinyatakan positif dalam kondisi kesehatan stabil, Dianne Stephens mengatakan gejalanya secara perlahan bisa memburuk selama beberapa hari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya