Sejauh Mana Perkembangan Rencana Pembangunan Ibu Kota Baru?

Pemerintah menunjuk Kementerian Perencanaan Pembangunan atau Bappenas menjadi Ketua Pelaksana Pemindahan Ibu Kota.

oleh Nurmayanti diperbarui 19 Feb 2020, 21:00 WIB
Desain Ibu Kota Baru di Kalimantan. (Liputan6.com/ Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama sejumlah menteri menggelar rapat lanjutan terkait pembahasan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.

"Tadi kami rapat dari tim untuk mendengarkan laporan dari Pak Menteri Bappenas (Suharso Monoarfa), terkait penugasan sepuluh hari yang lalu untuk membuat laporan ke Presiden," ujar dia di Lobi Gedung Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Dia menyebut laporan terbaru dalam pembahasan Ibu kota negara kali ini telah mencapai kesepakatan bersama dari pihak-pihak terkait.

"Tadi kita sudah kita sepakati bermacam-macam kesimpulan, yang nanti oleh semua tim akan di konklusi," pungkas dia.

Sebelumnya, pemerintah melalui Luhut Binsar Pandjaitan menunjuk Kementerian Perencanaan Pembangunan atau Bappenas menjadi Ketua Pelaksana Pemindahan Ibu Kota. Pemerintah juga memastikan 90 persen tanah di ibu kota baru merupakan milik negara.

"Kita bentuk satu tim untuk memfinalisasi masalah penyiapan Ibu kota baru. Nah, ketuanya sementara nanti Bappenas jadi semua wakil kementerian, nanti hari Rabu beliau akan laporan ke kami," papar dia pada Jum'at (7/2/2020) lalu.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Menko Luhut Sebut Deretan Miliarder Dunia Siap Investasi di Ibu Kota Baru

TV Ibu Kota Baru

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan menyebut para miliader dunia siap berinvestasi di Ibu Kota negara baru yang terletak di Kalimantan Timur.

"Nanti tanggal 28, kita berharap Masayoshi datang menghadap Presiden. Bersama Tony Blair dan Greensil. Ya dia mau invesitasi," ujar dia seusai menggelar rapat di Gedung Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, (19/2/2020).

Masayoshi Son dikenal publik sebagai Chief Executive Officer Softbank. Sedangkan Tony Blair merupakan mantan Perdana Menteri Inggris. Namun terkait dengan bidang investasi yang dilirik para milliader dunia tersebut, Luhut belum memberikan kepastian.

"Ya komitmen dia ada, mau tahu aja," pungkasnya.

Sebelumnya, Luhut menaruh harapan lebih terhadap para miliader dunia tersebut untuk berinvestasi di Indonesia.

Komitmen ini dibuktikan, dalam penyelenggaraan World Economic Forum Indo-Pasific - ASEAN yang dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang. Pemerintah bakal mengundang para miliarder dunia.

"Deretan orang kaya, Andrew Forest, Peter Mark, Jack Ma, Mashayoshi, yang kaya-kaya itu semua kita punya list, kita undangin untuk hadir," ujar dia pada Senin, 10 Februari 2020 lalu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya