Bahaya Rawat Pasien Virus Corona di Rumah: 4 Anggota Keluarga Meninggal

Empat orang dalam satu keluarga meninggal akibat Virus Corona. Awalnya, mereka merawat ayah mereka di rumah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Feb 2020, 08:54 WIB
Pekerja medis memindai pasien virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (16/2/2020). Sebanyak 1.716 pekerja medis dilaporkan terinfeksi virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Wuhan - Merawat keluarga yang terkena Virus Corona (COVID-19) di rumah ternyata sesuatu yang berbahaya. Pemerintah Wuhan, China, sebelumnya pernah menerapkan kebijakan karantina di rumah untuk meringankan beban rumah sakit.

Kebijakan itu ternyata memakan korban jiwa. Sutradara asal China dan keluarganya menjadi korban dari kebijakan itu.

Sutradara itu adalah Chang Kai yang meninggal pada 14 Februari lalu. Ia tak sendiri, ayah, ibu, dan kakak perempuannya turut meninggal akibat virus yang sama.

Dilaporkan Caixing Global, Rabu (19/2/2020), ayah dari Chang Kai yang berusia 55 tahun adalah yang pertama kali terinfeksi Virus Corona pada 25 Januari lalu. Ia dirawat di rumah karena rumah sakit di Wuhan penuh.

Saat itu, pemerintahan Wuhan sedang menerapkan kebijakan karantina rumah. Rumah sakit "kilat" Houshenshan dan Luoshenshan juga waktu itu belum selesai dibangun.

Tiga hari kemudian, ayah Chang Kai meninggal akibat Virus Corona. Selanjutnya, ibu dari Chang Kai turut meninggal setelah tertular.

Chang Kai sendiri meninggal pada 14 Februari kemarin, beberapa jam setelah kakak perempuannya meninggal dunia akibat Virus Corona. Istri dari Chang Kai juga tertular dan kondisinya kritis.

Kebijakan karantina rumah dikritik oleh ilmuwan. Profesor Chen Bo dari Universitas Sains dan Teknologi Huazhong berkata karantina rumah menambah penularan Virus Corona di kalangan keluarga dan masyarakat.

Kebijakan karantina rumah akhirnya dicabut oleh pemerintah kota Wuhan pada 2 Februari lalu. Bertepatan dengan kematian ibu Chang Kai.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pesan Terakhir Chang Kai

Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Seorang teman Chang Kai dari masa kuliah membagikan pesan-pesan terakhir dari sang sutradara. Ia bercerita tentang sulitnya mencari rumah sakit, sedih karena orang tuanya wafat, dan kesehatannya yang kian memburuk.

Dalam pesan terakhirnya, Chang Kai memberikan salam kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, dan putranya yang berada di London, Inggris.

"Selamat tinggal kepada semua orang yang saya cintai dan mencintai saya," tulis Chang Kai.

Sahabat-sahabatnya menyebut Chang Kai adalah sosok yang baik hati dan gampang bergaul.

Berdasarkan pantauan peta Gis And Data pada Rabu malam, ada 74.186 kasus Virus Corona di China. Mayoritas korban meninggal berada di provinsi Hubei, yakni 1.921 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya