Ma'ruf Amin Minta Pengusaha Hotel Atasi Penurunan Wisman Akibat Virus Corona

Paling tidak upaya yang dapat dilakukan para pelaku usaha di sektor pariwisata mampu mengembangkan strategi untuk mendorong peningkatan wisatawan domestik.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2020, 13:40 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-91, di Jakarta Concert Hall, Senin (28/10) malam.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, meminta kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar melakukan inovasi guna mengatasi penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara akibat mewabahnya Virus Corona. Sektor pariwisata paling cepat terdampak dengan adanya virus asal China tersebut.

"Saya mengajak PHRI dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata untuk terus melakukan inovasi mengatasi penurunan jumlah kunjungan wisman akibat Virus Corona," kata dia dalam acara Munas PHRI, di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/2/2020).

Ma'ruf menyebut, paling tidak upaya yang dapat dilakukan para pelaku usaha di sektor pariwisata mampu mengembangkan strategi untuk mendorong peningkatan wisatawan domestik sebagai tulang punggung industri perhotelan. Kemudian juga memanfaatkan idle capacity fasilitas hotel pada saat low season.

"(Bisa juga dengan) mengemas paket-paket promosi hotel dengan konvensi, event atau atraksi yang menarik bagi masyarakat, lembaga pemerintah, non-pemerintah, kalangan bisnis, dan komunitas," kata dia. 

 

2 dari 2 halaman

Penanganan Virus Corona

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menjawab pertanyaan para wartawan di Kantor Presiden, Jalan Veteran, Jakarta. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Di sisi lain, Ma'ruf menyebut dalam upaya menanggulangi wabah Virus Corona, pemerintah juga telah melakukan langkah antisipasi dengan mengoptimalkan penggunaan thermal scanner di bandara-bandara dan pintu masuk wisman serta menyiapan rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

Tak sampai di situ, upaya lain sudah dilakukan pemerintah yakni dengan penghentian sementara penerbangan ke atau dari China sejak 5 Februari 2020.

"Hal ini dimaksudkan untuk melindungi masyarakat kita dari kemungkinan yang tidak diinginkan," jelas dia.

Berbagai langkah yang diambil pemerintah itu, dikatakan dia, sepenuhnya didasarkan pada standar WHO dan praktek internasional dalam perlindungan kesehatan masyarakat.

"Lebih dari itu, kita juga tetap perlu meningkatkan kewaspadaan kita dengan melakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, serta makanan yang dikonsumsi dan menjalankan pola hidup sehat," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya