Bertemu Presiden Singapura, Wapres Ma'ruf Amin Sepakati Kerjasama 3 Bidang

Presiden Singapura Halimah Yacob melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan bertemu dengan Wapres Ma'ruf Amin.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2020, 16:52 WIB
Presiden Singapura Halimah Yacob melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan bertemu dengan Wapres Ma'ruf Amin pada Selasa (4/2). (Source: Kantor Sekretariat Wakil Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin melakukan pertemuan khusus dengan Presiden Singapura Halimah Yacob. Pertemuan tersebut berlangsung selama 30 menit dan tertutup.

Dari pertemuan tersebut, Ma'ruf mengaku Singapura dan Indonesia bersepakat untuk mendalami kerjasama di bidang pendidikan, keagamaan, dan kesehatan.

"Pertama saya apresiasi kerja sama pendidikan antar universitas Singapura dengan Indonesia. Kedua, interfaith dialogue ini dapat menjadi upaya preventif munculnya ancaman radikalisme," tutur Ma'ruf di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

"Ketiga, terkait kesehatan contohnya bagaimana bisa bertukar informasi Novel Coronavirus yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya," sambung dia.

Presiden Singapura Halimah Yacob melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan bertemu dengan Wapres Ma'ruf Amin pada Selasa (4/2). (Source: Kantor Sekretariat Wakil Presiden)

Untuk bidang pendidikan, Ma'ruf mengatakan ada beberapa usulan peningkatan kerjasama yang dapat dilakukan dengan Singapura, seperti di bidang vokasi di pesantren. Tujuannya, agar SDM para santri dapat terus diperkuat dan dikembangkan.

"Kerja sama ini termasuk dengan berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia juga," imbuh dia.

Kemudian di bidang keagamaan, Wapres Ma'ruf ingin terjadinya interfaith dialogue dalam upaya pencegahan munculnya ancaman radikalisme dan terorisme.

Terakhir, terkait kerjasama di bidang kesehatan, Mahfud mengatakan Indoensia dan Singapura bersepakat menjalin kerjasama dalam menangani merebaknya penyebaran Novel Coronavirus.

Diketahui, di Singapura sendiri sudah terdapat 18 pasien positif terdiagnosa Novel Coronavirus. Sedangkan Indonesia, masih mengkarantina 238 WNI asal Wuhan di Kabupaten Natuna untuk menjalani masa observasi.

"Kita harus kembangkan kerja sama dibidang penelitian, saling tukar informasi dan teknologi dalam rangka pencegahan dan penanganan kasus-kasus kesehatan," jelas Ma'ruf menandasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya