Pemprov Jatim Imbau Warga Sidoarjo Peduli Kebersihan Sungai

pemerintah provinsi Jawa Timur pun mengimbau masyarakat menghilangkan kebiasaan membuang sampai di sungai.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi sampah (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menuturkan,  saat ini tren buang sampah sudah berbeda. Kini sampah yang dibuang mulai dari kasur hingga pohon dibuang ke sungai.

Oleh karena itu, pemerintah provinsi Jawa Timur pun mengimbau masyarakat menghilangkan kebiasaan membuang sampah di sungai. Ini karena dapat menyumbat saluran dan mengakibatkan banjir.

"Jika dulu sampah rumah tangga yang dibuang, kini sudah beralih sampah yang dibuang seperti kasur spring bed, dan juga ada pohon yang dibuang. Ingat ya, pohon, bukan ranting atau dahan," ujar dia saat memimpin kegiatan bersih sungai di Sungai Buntung, Waru Sidoarjo, seperti dikutip dari Antara, Senin, 20 Januari 2020.

Ia menuturkan, kesadaran masyarakat supaya tidak membuang sampah di sungai sangat diperlukan karena kondisi sampah di sungai semakin mengkhawatirkan.

"Terlebih lagi, Sungai Buntung yang ada di Waru Sidoarjo ini tembus ke wilayah Bandara Internasional Juanda Surabaya," ujar dia.

Jangan sampai, kata dia, akibat sampah hingga banjir membuat sarana transportasi menuju ke Bandara Juanda menjadi lumpuh. "Ini yang harus dipikirkan bersama, keterlibatan berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan. Terima kasih kepada Marinir, BPBD, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya atas kegiatan ini," kata dia.

Pada pembersihan sungai, petugas menemukan berbagai jenis sampah seperti eceng gondok, kasur, pohon, dan juga sampah rumah tangga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Jokowi: Banjir Terjadi karena Kita Buang Sampah di Mana-mana

Jokowi telah menginstruksikan kepada Kapolri untuk segera mencari tahu siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai banjir yang merendam sejumlah wilayah di Jabodetabek karena kerusakan ekosistem dan ekologi. Tak hanya itu, dia menilai banjir terjadi karena perilaku masyarakat membuag sampah sembarangan.

"Karena ada yang disebabkan oleh kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada. Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah dimana-dimana banyak hal," ujar Jokowi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, 2 Januari 2020.

Untuk itu, Jokowi meminta agar pemerintah provinsi, kabupaten/kota untuk bekerja sama menangani masalah banjir tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahwa hal terpenting saat ini adalah mengevakuasi warga terdampak banjir.

"Keselamatan keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastrukturnya akan kita bicarakan setelah penanganan evakuasi selesai," jelas Jokowi.

Banjir menerjang sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Banjir kali ini dikarenakan intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu, 1 Januari 2020.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya