Data Gabungan: Penanganan Banjir 2020 Lebih Baik Dibanding Sebelumnya

PPID DKI Jakarta merilis data gabungan antara BPBD DKI, Bappenas, BMKG, dan Open Data Jakarta terkait penanganan banjir Jakarta dalam skala lima tahun terakhir.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Jan 2020, 06:47 WIB
Warga dievakuasi menggunakan perahu karet dari salah satu gang di Kawasan Rawajati yang tergenang banjir, Jakarta, Rabu Rabu (1/1/2020). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa sore (31/12/2019) mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID) Provinsi DKI Jakarta merilis data gabungan antara Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Bappenas, BMKG, dan Open Data Jakarta terkait penanganan banjir Jakarta dalam skala lima tahun terakhir.

Hasilnya, banjir pada awal 2020 diketahui memiliki curah hujan yang lebih tinggi perharinya ketimbang 2013 dan 2015, yakni 377 mm berbanding 100 mm dan 277 mm.

Meski terbilang lebih berat, namun area terdampak banjir di 2020 hanya seluas 156 km. Berbeda dengan 2013 dan 2015 dengan curah hujan perhari yang lebih kecil namun luas wilayah terdampak yakni 240 km dan 281 km.

"Penanganan yang lebih baik, membuat wilayah strategis seperti Bundaran HI hingga Jalan MH Thamrin tidak terdampak," kata Kepala Pusdatin BPBD DKI Ridwan Ibrahim lewat pesan singkat diterima, Minggu (12/1/2019).

Selain penanganan wilayah terdampak, data juga mencatat total jumlah posko pengungsian dan pengungsinya. Untuk 2020 total posko pengungsian adalah 269 posko dengan total pengungsi sebanyak 31.232 jiwa.

Bila dibandingkan dua tahun sebelumnya, pada 2013 tercatat sebanyak 1.250 posko dan 2015 sebanyak 409 posko. Begitu pun dengan total pengungsinya pada 2013 tercatat 90.913 jiwa dan pada 2015 sebanyak 45.813 jiwa.

Kepala BPBD DKI Jakarta Subejo menambahkan, pihaknya terus bersinergi dan menjadi lebih baik. Pun pada saat pasca banjir hingga saat ini, pihaknya masih berkonsentrasi di sejumlah wilayah terdampak banjir dengan tetap menyalurkan bantuan ke sejumlah titik pengungsian yang masih difungsikan sebagai tempat beristirahat karena rumahnya yang belum dapat kembali ditinggali sebab masih proses pembersihan.

"Bantuan-bantuan kami drop ke kelurahan untuk masyarakat yang masih mebutuhkan," ujar Ridwan menandasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya