Kelapa Gading Terendam Banjir, Bagaimana Nasib Gudang Bulog?

Sejauh ini beras dan gudang milik Bulog yang ada di wilayah Kelapa Gading masih aman.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Jan 2020, 12:00 WIB
Suasana Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog meyakini stoknya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 7 bulan ke depan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Intensitas hujan yang lebat membuat sejumlah titik di ibu kota terendam banjir pada hari pertama di 2020. Salah satunya yaitu wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Lantas bagaimana nasib beras dan gudang Bulog yang ada di wilayah tersebut?

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal menyatakan, sejauh ini beras dan gudang milik Bulog yang ada di wilayah Kelapa Gading masih aman.

"Alhamdulillah gudang dan komoditi Bulog sampai dengan sekarang aman. Jajaran kita di lapangan telah melakukan langkah antisipasi untuk mengamankan komoditi kita," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Menurut Iqbal, gudang Bulog di wilayah Kelapa Gading memang sempat terendam banjir, namun untungnya tidak sampai merendam komoditas yang ada di dalamnya.

"Di Kelapa Gading ada sedikit mas, tapi tidak sampai mengenai komoditi kita, beras dan daging. Sebagian besar beras. Prinsipnya aman (dari banjir). Jajaran kita di lapangan sudah melakukan antisipasi untuk menyelamatkan," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sebelum Ada Proyek LRT, Kelapa Gading Langganan Banjir

Banjir di wilayah Kompleks BBD Kelapa Gading, Rabu pagi (1/1/2020). (foto: istimewa)

Direktur Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, membantah proyek LRT sebagai penyebab banjir di ruas Jalan MT Haryono dan Kelapa Gading.

"Sebelum ada proyek pun Kelapa Gading itu sudah langganan banjir, langganan genangan. Semua tahulah Kelapa Gading itu memang rawan genangan," tutur Iwan saat dikonfirmasi, Jumat (1/2/2019).

Meski begitu, Iwan tetap akan memperhatikan lingkungan tempat LRT dibangun. Akan ada evaluasi dan perbaikan sejumlah saluran air di kawasan proyek.

"Kita buat lebih lebar agar lebih lancar. Kalau jalan, masih perbaikan, kalau malam ada pekerja yang sedang mengaspal. Semua kita perbaiki, terutama di area stasiun," ujar dia.

Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan menyebut bahwa pembangunan LRT kurang memperhatikan drainase sekitaran kawasan proyek.

"Nah, ini mereka yang melakukan pembangunan ini kurang memperhatikan drainase-drainase yang ada. Ini yang perlu jadi atensi pelaksana pekerjaan pembangunan," kata Teguh.

Titik rawan banjir dan genangan dari Dinas Sumber Daya Air di antaranya kawasan Jalan MT Haryono, Pancoran, Kelapa Gading, dan Boulevard Raya. Termasuk lokasi terdampak pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu meliputi Jalan DI Panjaitan dan ITC Fatmawati. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya