WN China Kembali Ditangkap Terkait Penyusupan di Resor Mar-a-Lago Donald Trump

Warga negara China ditangkap karena melakukan pelanggaran penyusupan di resor milik Donald Trump di Florida, Mar-a-Lago.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Des 2019, 14:58 WIB
Mar-a-Lago, Mahalnya Harga 'Gedung Putih' Pribadi Donald Trump (DON EMMERT / AFP)

Liputan6.com, Florida - Seorang wanita China ditangkap pada Rabu 18 Desember 2019, dan didakwa melakukan pelanggaran penyusupan properti Mar-a-Lago milik Presiden Donald Trump. Menurut Kepolisian Palm Beach, ini adalah insiden kedua tahun ini yang melibatkan warga negara Tiongkok ditangkap karena menyusup ke tempat tersebut.

"Lu Jing yang berusia 56 tahun diduga melakukan pelanggaran di resor Palm Beach dan diminta untuk pergi oleh keamanan," ujar juru bicara Polisi Pantai Palm Michael Ogrodnick mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Jumat (20/12/2019).

"Namun Lu kembali ke Mar-a-Lago dan mulai mengambil foto. Departemen Kepolisian Pantai Palm akhirnya merespons dan menangkapnya," menurut Ogrodnick.

Lu menjalani sidang pengadilan awal Kamis 19 Desember pagi. Ia mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Selama penyelidikan, pihak berwenang menemukan Lu, seorang warga negara China, berada di AS dengan visa yang kadaluwarsa.

Menurut Ogrodnick, selama interogasi, Lu meminta haknya untuk berunding.

"Lu kemudian di masukkan ke penjara Palm Beach County atas kasus Loitering atau Prowling dan ditahan di tempat penahanan," kata Ogrodnick.

Menurut pihak Palm Beach County, Lu dimasukkan pada Rabu malam sekitar pukul 20.00. Ia kemudian didakwa karena melawan seorang perwira meski tanpa kekerasan.

Presiden Donald Trump tidak berada di properti pada saat kejadian. Dinas Rahasia Amerika Serikat merujuk CNN ke Departemen Kepolisian Palm Beach untuk komentar lebih lanjut tentang penangkapan tersebut.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Komentar Pihak China

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, mengatakan dalam konferensi pers dari Beijing pada Kamis 19 Desember bahwa China tidak mengetahui laporan bahwa Lu ditangkap.

Lu adalah warga negara Tiongkok kedua yang ditangkap karena masuk tanpa izin di Mar-a-Lago tahun ini. Wanita Tionghoa lainnya ditangkap pada bulan Maret karena masuk tanpa izin ke properti mewah di Florida itu.

Sejauh ini tidak ada hubungan yang jelas antara kedua wanita tersebut.

Yujing Zhang, seorang pengusaha wanita berusia 33 tahun dari Shanghai, dinyatakan bersalah bulan lalu karena memasuki zona terlarang secara tidak sah dan membuat pernyataan palsu kepada seorang pejabat federal.

Pada saat penangkapannya, Zhang memiliki empat ponsel, laptop, hard drive eksternal dan thumb drive, yang menurut pemeriksaan forensik awal mengandung malware, menurut laporan aduan kriminalnya.

Jaksa penuntut mengatakan mereka juga menemukan benda elektronik tambahan - termasuk detektor sinyal untuk mendeteksi kamera tersembunyi - dan ribuan dolar tunai di kamar hotelnya.

Dokumen pengadilan awal mengatakan Zhang membawa thumb drive berisi virus malware ketika ditangkap.

Trump juga tidak ada di properti itu saat kejadian. Tetapi pelanggaran itu mempertanyakan keamanan di resor, lokasi semi-publik tempat Donald Trump terkadang menjalankan urusan Gedung Putih.

Trump telah menolak pelanggaran properti Mar-a-Lago sebagai "situasi kebetulan" dan mengatakan ia "tidak peduli" tentang insiden itu. Kamis lalu, ia menyatakan antusiasnya atas pembukaan klub golf Palm Beach musim dingin.

"Aku akan ke sana dua minggu lagi, The Southern White House!" kata Trump di Twitter.

Keluarga besar Trump memiliki tradisi menghabiskan liburan Natal di Mar-a-Lago.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya