Menko Luhut Ingin Konsultan RI Dapat Evaluasi Kereta Jakarta-Surabaya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, proyek kerja sama dengan negara lain juga telah dilakukan termasuk proyek China.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2019, 18:17 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan kereta cepat generasi terbaru, CR400AF. (Dok PT KCIC)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ingin konsultan Indonesia dapat mengevaluasi proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya yang akan dikerjakan bersama Jepang.

Luhut menyampaikan hal itu di sela kunjungan kerjanya ke Jepang. "Soal (proyek kereta) Jakarta-Surabaya, saya bilang ke Jepang,kalian harus mau konsultan kami mengevaluasi. Jangan seperti MRT, MRT itu kami terlalu dikunci. Enggak mau lagi mengulangi masa lalu. Tersentak juga mereka," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/12/2019).

Luhut menuturkan, evaluasi atas proyek kerja sama dengan negara lain juga telah dilakukan termasuk proyek China.

"Semua proyek China yang ada di kita, kita evaluasi. Tim BPPT itu regular mengecek semua,” ujar dia.

Sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan prepatory survey, Tim Konsultan JICA pada Mei 2020, akan menyajikan hasil kajian sementara (intern report) untuk memutuskan kelanjutan dari proyek ini.

Dengan ada hasil kajian sementara hingga Mei 2020 tersebut, Pemerintah Indonesia berharap dapat memperoleh gambaran lebih objektif dan komprehensif untuk pengambilan keputusan, baik secara teknis, skema pembiayaan proyek dan kebijakan operasional.

Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api Koridor Jakarta-Surabaya merupakan salah satu proyek strategis nasional sesuai penugasan yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2018.

Pemerintah Indonesia dan Jepang telah resmi teken kesepakatan teknis untuk proyek Kereta Api Semicepat Jakarta-Surabaya dalam “Summary Record on Java North Line Upgrading Project pada 24 September 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Indonesia-Jepang Sepakati Kerja Sama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pengunjung melihat miniatur kereta cepat di pameran Indonesia Business and Development Expo (IBD Expo) di Jakarta, Rabu (20/9). Pameran IBD Expo berlangsung dari 20-23 September 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya memasuki babak baru. Setelah sekian lama dicanangkan akhirnya hari ini Pemerintah Republik Indonesia dan Jepang melakukan penandatanganan kerjasama Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api (KA) Jakarta–Surabaya. Kerjasama tersebut bertajuk "Summary Record on Java North Line Upgrading Project.

Penandatanganan dilakukan oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dan Dirjen Bina Marga KemenPUPR Sugiyartanto dari Pihak Pemerintah Indonesia, serta dari pihak Jepang, Direktur Urusan Ekonomi Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia Tadayuki Miyashita dan Perwakilan Senior Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) Kawabata Tomoyuki.

Penandatangan tersebut disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

"Kita harapkan proyek ini cepat cepat. Direncanakan 2024 segmen Jakarta-Cirebon selesai, kami tawar agar faster (lebih cepat)," kata Menhub Budi, di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa, 24 September 2019.

Dia menjelaskan pinjaman dari Jepang akan digunakan sebaik-baiknya. Bantuan Jepang tidak hanya dalam bentuk finansial namun juga transfer knowledge.

"Diberi kesempatan seluas-luasnya untuk sumbangan investasi dan pengetahuan untuk di-share ke masyarakat banyak," ujarnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

3 dari 3 halaman

Isi Kesepakatan

Model berpose di sisi miniatur kereta cepat saat pameran INAPA 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/3). Pameran ini berlangsung di Hall B1 JIExpo Kemayoran. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Summary Record merupakan rumusan yang berisi kesepakatan kedua belah pihak terkat beberapa hal teknis seperti : lebar jalur, jenis konstruksi, sistem persinyalan, desain kecepatan dan jenis sarana perkeretaapian (rollingstock); tahapan Konstruksi; Sterilisasi Ruang Milik Jalur Kereta Api (Rumija) dengan pembangunan perlintasan tidak sebidang, baik berupa flyover, underpass dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO); Pemberdayaan industri kereta api nasional atau konten local (local content); dan Skema pembiayaan proyek melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Rumusan tersebut sangat penting bagi kelancaran tahapan selanjutnya dari Proyek Peningkatan Kecepatan KA Jakarta – Surabaya yaitu pelaksanaan Preparatory Survey oleh Tim JICA yang dijadwalkan akan selesai pada bulan Oktober 2020.

Menhub Budi juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat, terutama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono karena telah memberikan sumbangsih pada suatu lompatan bagi layanan perkeretaapian.

Dalam kesempatan serupa, Menteri Basuki mengungkapkan pihaknya telah melakukan penertiban perlintasan sebidang demi kelancaran proyek ini.

"Perbaikan the north java line project kami ditugasi untuk perbaiki dan sterilkan tidak kurang dari 500 perlintasan sebidang dengan bangun flyover/underpass dan perbaiki jalan sekitarnya," tutupnya.

Melalui proyek ini, diharapkan semakin meningkatkan pelayanan KA. Beberapa manfaat dari dibangunnya proyek ini yaitu mempercepat waktu tempuh perjalanan Ka Jakarta – Surabaya menjadi sekitar 5,5 Jam, meningkatkan keselamatan karena tidak ada lagi perlintasan sebidang, dan diharapkan dapat memberdayakan Industri dalam negeri melalui optimalisasi konten lokal dalam pembangunan proyek.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya