Wanita 1 Kaki Pertama Capai Puncak Everest dan Gunung Vinson

Penyandang disabilitas Arunima Sinha sukses taklukan puncak Everest dan Antartika.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2019, 17:15 WIB
Arunima Sinha (Instagram/dr.arunima_sinha)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat mengalami kejadian yang tragis, wanita disabilitas asal India pantang menyerah dalam hidupnya. Ia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang mengguncang dunia.

Arunima Sinha adalah wanita pertama di dunia yang mendaki gunung Everest dengan keadaan kaki diamputasi. Ia kehilangan kakinya saat didorong keluar dari kereta karena berusaha melawan saat terjadi perampokan.

Melansir India Times, Sabtu (7/12/2019), Arunima yang berusia 30 tahun kini menjadi wanita diamputasi pertama yang mendaki gunung Vinson, puncak tertinggi Antartika.

Sebelum berangkat ke Antartika, ia bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi dan memberikan bendera untuk dikibarkan di atas puncak Vinson.

Keberhasilannya mendapat ucapan selamat dari PM Modi yang ditulis dalam akun twitternya.

"Luar bisa! Selamat kepada @sinha_arunima atas keberhasilannya menaklukkan puncak Vinson. Dia kebanggan India yang telah membedakan dirinya melalui kerja keras dan ketekunannya. Semoga dia menjadi yang terbaik di masa depan," Tulis PM Modi.

Selain menaklukan Everest, ia juga telah mendaki gunung Kalimanjaro di Afrika, Elbrus di Eropa, Kosciuszko di Australia, Aconcagua di Argentina dan Carstensz Pyramid (Puncak Jaya) di Indonesia.

Pada tahun 2015, Arunima dianugerahi Padma Shri yaitu kehormatan sipil tertinggu di India dan juga menerima penghargaan petualangan nasional Tenzing Norgay.

Berkat kerja kerasnya, kini ia menjadi sosok yang sangat inspiratif.

2 dari 2 halaman

Kisah Hidup Arumina Sinha

Arunima Sinha (Instagram/dr.arunima_sinha)

Arunima berasal dari Ambedkar Nagar di Uttar Pradesh kehilangan salah satu kakinya dalam insiden yang mengerikan.

Pada tahun 2011, ia bepergian dari Lucknow ke Delhi dengan menggunakan kereta Padma Express dengan tujuan mengurus akta kelahirannya. Beberapa preman melompat ke kereta dan mulai merampok penumpang.

Ia berusaha melindungi dirinya dan para penumpang didorong keluar kereta dan terjatuh di jalur kereta api paralel. Sayangnya, kereta lain melintas dan menabrak salah satu kakinya dan ia kehilangan kakinya.

Beruntung ia selamat dari maut dan mendapatan penawaran kerja dari Indian Railways. Ia dibawa ke All Indian Institute of Medical Sciences dan menghabiskan waktu selama empat bulan. Sebuah perusahaan swasta memberinya kaki palsu atau prostetik medis.

 

Reporter: Yuliasna

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya