Masih Kuatnya Tekanan Jual, IHSG Turun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi satu, Selasa (12/6) ini tercatat melemah 0,75% ke level 3837,121. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat melemah 0,73% ke level 653,291.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jun 2012, 13:50 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi satu, Selasa (12/6) ini tercatat melemah 0,75% ke level 3837,121. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat melemah 0,73% ke level 653,291.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 1,1 miliar lot saham senilai Rp 1,1 triliun dengan total transaksi sebanyak 54613 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 35 saham naik, 176 saham turun, dan 57 saham tidak berubah.Pelemahan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor tambang dan keuangan, dimana masing-masing indeks tercatat turun 1,80% dan 1,54%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham MNCN naik 1,6% ke Rp 1950, saham KLBF naik 0,6% ke Rp 3950, saham TLKM naik 0,7% ke Rp 7450, dan saham UNVR naik 4,4% ke Rp 23800.Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham BUMI turun 4,0% ke Rp 13/4, saham BBRI turun 2,4% ke Rp 6000, saham UNTR turun 3,8% ke Rp 23950, dan saham HRUM turun 4,4% ke Rp 5400.

Analis Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada penutupan perdagangan sesi I hari ini akhirnya berakhir di area negatif, seiring dengan pelemahan bursa saham global.Tampaknya sentimen negatif Eropa masih kuat hari ini, sehingga IHSG diperkirakan akan sulit untuk rebound pada sisa perdagangan hari ini.Selain itu, dari dalam negeri kemungkinan investor sedang menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini, terkait kebijakan suku bunganya.Resistance berada di kisaran 3900, sedangkan support berada di kisaran 3780.(http://www.vibiznews.com/ARI)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya