PODCAST: Kebiasaan Sopir Bus Hong Kong yang Wajib Ditiru di Indonesia

Seperti apa keseruan menggunakan transportasi bus di Hong Kong, ikut keseruannya pada siaran podcast otomotif dengan tema "Kebiasaan Sopir Bus Hongkong yang Wajib Ditiru di Indonesia".

oleh Amal Abdurachman diperbarui 18 Nov 2019, 09:03 WIB
Podcast otomotif: Kebiasaan Sopir Bus Hongkong yang Wajib Ditiru di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Bepergian di luar negeri menggunakan transportasi umum memiliki tantangan tersendiri. Misalkan saja Hong Kong yang menawarkan beragam transportasi, mulai dari taksi, bus, MTR (Mass Transit Railway), Airport Express dan lain sebagainya. Dari sekian banyak pilihan tersebut, bus merupakan moda transportasi yang ideal.

Tarif bus di Hong Kong terbilang cukup terjangkau, selain itu jurusannya ada banyak dan menjangkau berbagai lokasi wisata yang tidak ter-cover oleh MTR, seperti Ngong Ping atau Victoria Peak. Selama Liputan6.com, berkeliling Hong Kong menggunakan bus.

Rasa aman dan nyaman saat menggunakan bus di Hong Kong tentu tidak terlepas dari gaya berkendara sang sopir bus. Bahkan, terdapat berbagai kebiasaan sopir bus Hong Kong yang sebaiknya diterapkan di Indonesia.

Seperti apa keseruan menggunakan transportasi bus di Hong Kong, ikut keseruannya pada siaran podcast otomotif dengan tema "Kebiasaan Sopir Bus Hongkong yang Wajib Ditiru di Indonesia".

 

2 dari 2 halaman

PODCAST: Mengenal Mobil Listrik dan Sumber Energi Alternatifnya

Beragam mobil listrik mulai berdatang ke Indonesia dan siap dijual pada 2021, yang sekarang masih mahal karena belum dapat keringanan pajak.

Era mobil listrik telah tiba di Indonesia. Sejumlah produsen otomotif tengah mempersiapkan diri untuk menjual produk mereka pada 2021. Mengapa 2 tahun mendatang? Karena insentif pajak untuk mobil-mobil listrik telah berlaku.

Aturannya tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai PPnBM.

 

Tapi bukan berarti saat ini belum ada mobil listrik yang dijual. Lihat Mitsubishi Outlander PHEV yang sudah bisa dipesan. Hanya saja harganya masih Rp1,2 miliar. Bila ikut aturan nanti, SUV tiga berlian ini harganya di kisaran Rp900 juta.

Sementara itu banyak ragam mobil listrik yang akan ditawarkan. Yang disebut diterdahulu di atas bukanlah mobil listrik murni. Mobil listrik itu masih memakai mesin konvesional untuk menggerakkan mobil maupun mengisi baterai. Nantinya akan ada lagi mobil listrik murni yang dijual.

Dua tahun ini juga jadi masa untuk memenuhi insfrastruktur pendukung program mobil listrik. Tapi sejumlah instalasi sumber energi bisa dimanfaatkan untuk menambah kemampuan Indonesia melaksanakan program mobil listrik. Seperti sumber energi alternatif yang memanfaatkan tenaga matahari ataupun angin.

Untuk menambah informasi seputar mobil listrik, Anda bisa menyimaknya dalam program Podcast Otomotif kali ini. 

 
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya