Remaja Tahu Vape dari Keluarga?

Sikap keluarga ternyata yang membuat remaja tahu tentang vape.

oleh Melly Febrida diperbarui 07 Okt 2019, 10:01 WIB
Ilustrasi Rokok Elektrik atau Vape (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta dyRemaja zaman sekarang tak sedikit yang mencoba rokok elektrik alias vape. Dan sikap keluarga ternyata yang membuat remaja tahu tentang vape.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of - Pediatric Nursing dilakukan untuk mengetahui persepsi remaja terhadap rokok elektrik dan dari mana para remaja ini menerima informasi tentang produk.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), penggunaan rokok elektrik ini meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2011, kurang dari 2% siswa sekolah menengah yang menggunakannya dan pada 2018 menjadi lebih dari 27%.

Eunhee Park, PhD, ketua peneliti dan asisten profesor di UB School of Nursing mengatakan meningkatnya penggunaan vape di kalangan remaja membuat banyak pihak yang mengkhawatirkan dampaknya bagi kesehatan saat ini dan di masa depan.

Para peneliti UB mewawancarai pengguna remaja dan non-pengguna rokok elektrik di wilayah New York Barat untuk mempelajari sikap mereka terhadap vaping.

“Yang unik dari populasi ini adalah ketika banyak orang dewasa beralih ke vape untuk membantu mereka berhenti merokok, kebanyakan remaja belum pernah merokok," kata Park seperti dikutip The Health Site

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sumber informasi vape pada remaja

Park mengatakan, persepsi peserta penelitian juga berbeda. Beberapa peserta memandang vape aman, sementara non-pengguna menganggap produk tersebut kurang berbahaya ketimbang rokok, tetapi masih tetap berbahaya dan membuat ketagihan.

Selain itu, variasi rasa pada vape membuat peserta tertarik untuk merokok, karena mereka umumnya tidak menyukai rasa rokok. Non-pengguna menganggap vape sebagai pintu gerbang ke obat lain dan perilaku berisiko.

Park mengatakan, peserta penelitian mendapat sumber informasi vape, dari keluarga, iklan, teman sebaya, situs internet dan media sosial seperti Instagram.

Peserta yang menggunakan vape juga melaporkan memiliki saudara kandung yang lebih tua yang menggunakan vape untuk berhenti merokok. Ini yang mempengaruhi persepsi mereka tentang manfaat vape dan berpotensi memberikan akses yang lebih mudah ke produk vape.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya