Anies Baswesdan Tawarkan Pekerjaan ke Faisal Amir

Anies menjenguk Faisal pada Selasa kemarin di Rumah Sakit Pelni Jakarta. Menurutnya, keadaan Faisal saat ini sudah jauh lebih baik.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 02 Okt 2019, 12:45 WIB
Anies Baswedan menjajal bus listrik di Bundaran HI.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia yang jadi korban penganiayaan saat ikut aksi demo mahasiswa di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 24 September lalu.

Anies menjenguk Faisal pada Selasa kemarin di Rumah Sakit Pelni Jakarta. Menurutnya, keadaan Faisal saat ini sudah jauh lebih baik.

"Senang Faisal sudah bisa komunikasi, sudah bisa duduk walaupun secara medis proses penyembuhannya masih panjang,” ungkap Anies di Kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (2/10/2019).

Selain memastikan kondisi kesehatan, Anies menawarkan pekerjaan kepada Faisal setelah sembuh. Tawaran ini dianggapnya dapat memacu semangat Faisal agar segera pulih. Sebab, apa yang dialami Faisal adalah suatu hal yang tak mudah dihadapi.

"Saya tanya, kamu bidangnya apa. Bidang hukum. Kalau kamu bidang hukum, bantu-bantu dah saya nanti. Masih kuliah sekarang (anaknya),” tutur Anies.

"Kalau Anda mau magang, belajar di Pemprov, kami banyak belajar, banyak," kata Anies.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jenguk Korban Lain

 

Anies menambahkan, selain Faisal, dia juga sempat menjenguk petugas yang cedera akibat demo di Rumah Sakit Polri. Begitu juga dengan korban-korban di beberapa rumah sakit lainnya.

"Banyak anggota Brimob, anggota polisi yang cedera di sana (RS Polri). Kemudian saya juga menjenguk ke Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, itu semua sudah dikerjakan pekan lalu," ujar Anies.

Anies menegaskan, dia pun akan selalu memberikan dukungan kepada para korban agar tak lagi mengalami trauma dan bisa fokus dalam penyembuhan.

"Jadi saya datang ke semua rumah sakit, saya hadir menemui keluarga keluarganya. Dan kalau menjenguk, saya selalu membicarakan masa depan, jadi bukan tanya apa peristiwanya tapi tanya nanti kalau mau keluar mau apa? Supaya diajak berpikir ke depan," dia mengakhiri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya