Hindari Bakar Lahan, Kementan Edukasi Mekanisme Buka Lahan Petani

Kementan berupaya mengedukasi para petani untuk mengolah dan bercocok tanam.

oleh stella maris pada 23 Sep 2019, 14:21 WIB
Bibit melon.

Liputan6.com, Jakarta Lahan seluas 10 hektar milik negara diubah menjadi kebun hortikultura di Kelurahan Agro Wisata, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru. Saat ini lahan yang diolah oleh Tengku Rafli itu sudah memproduksi cabai, ubi, pepaya, bawang dan melon.

"Alhamdulillah kami dapat bantuan berupa bibit, benih dan alat mesin pertanian dari Dinas Pertanian Kota untuk membuka lahan swadaya," ujar Rafli, Minggu (22/9).

Rafli menegaskan bahwa pembukaan lahan ini bukan atas pembakaran hutan. Dia mengatakan, semua pengerjaan dilakukan melalui tata cara yang benar, serta patuh pada prinsip dasar aturan yang berlaku.

"Kami melakukannya dengan cara membuldoser lahan tandus tanpa membakar hutan. Untuk produksi, sekarang totalnya mencapai 6000 batang melon. Kalau kisaran satu melon beratnya dua kilogram, maka hasilnya bisa mencapai 13 ton," katanya.

Sementara untuk pemasaran hasil panen, kata Rafli, dia masih mengandalkan kerja sama pasar rakyat yang diinisiasi pemerintah daerah da kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pekanbaru.

"Tapi kebetulan kami juga sudah ada penampung yang biasa datang kesini. Kan kami juga ada kawasan miniatur agro wisatanya. Jadi secara prinsip, kami sudah memenuhi syarat jual," jelasnya. 

Sekadar diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengedukasi para petani agar menggunakan mekanisasi pertanian untuk mengolah dan bercocok tanam. Upaya tersebut dilakukan pemerintah agar petani tidak melakukan pembakaran hutan.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya