Sengketa Lahan Warga-TNI AL Terus Berlanjut

Ratusan warga turun ke jalan menolak rencana pengembangan markas baru TNI AL di wilayah tersebut, lantaran sengketa tanah dengan warga hingga kini belum selesai.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Mei 2012, 00:08 WIB
Liputan6.com, Pasuruan: Konflik antara TNI Angkatan Laut dan warga di sekitar lokasi pusat latihan tempur marinir di Pasuruan, Jawa Timur, kembali mencuat, Selasa (29/5) siang.

Ratusan warga turun ke jalan menolak rencana pengembangan markas baru TNI AL di wilayah tersebut, lantaran sengketa tanah dengan warga hingga kini belum selesai. Sedikitnya 200 warga ini bertahan di lokasi pengerjaan proyek pembangunan markas TNI AL sambil memblokade jalan desa.

Para pedemo mengancam akan meneruskan aksinya dengan memblokade Jalan Pantura Pasuruan-Probolinggo, namun rencana itu gagal lantaran aparat desa dan anggota kepolisian setempat mencegahnya.

Sengketa tanah antara TNI Angkatan Laut dengan warga di wilayah kecamatan Nguling dan Lekok, Pasuruan, telah berlangsung bertahun-tahun. Sebelumnya, peristiwa tragis terjadi pada 2007 silam. Empat orang warga tewas setelah terkena peluru yang dilepaskan oleh sejumlah anggota marinir. Saat itu warga melakukan aksi besar-besaran menuntut penyelesaian sengketa tanah. Bentrok fisik antara kedua pihak pun tidak terhindarkan. (ALI/YUS) 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya