Kredit Macet UMKM Bank Mandiri Turun Jadi 2 Persen

Angka ini tercatat lebih baik posisinya dibandingkan dengan kredit macet UMKM tingkat nasional.

oleh Athika Rahma diperbarui 13 Sep 2019, 11:30 WIB
Teller tengah menghitung mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Retail Bank Mandiri Donsuwan Simatupang menyatakan kualitas kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bank Mandiri terus membaik.

Jika pada Agustus tahun lalu non-performing loan (NPL) UMKM Bank Mandiri berada di angka 3,3 persen. Maka untuk periode yang sama tahun ini, angkanya turun jadi 2,0 persen.

 

"Kualitas kredit UMKM semakin membaik dengan penurunan kredit macet (NPL). Sekarang NPL kita sudah 2,0 persen," ujarnya di Bali, Kamis (12/09/2019).

Adapun nilai ini tercatat lebih baik posisinya dibandingkan dengan NPL UMKM tingkat nasional, yang pada Juni lalu saja, nilainya mencapai 3,71 persen (data Otoritas Jasa Keuangan).

Sementara, Bank Mandiri dilaporkan telah menyalurkan kredit UMKM secara keseluruhan sebesar Rp 15,03 triliun, yang mana Rp 2,4 triliunnya dialokasikan ke sektor pariwisata, tepatnya pada 32.416 pelaku usaha.

Untuk region Bali, jumlah kredit yang tersalurkan ialah Rp 515 miliar, tepatnya pada 4.459 debitur usaha.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bank Mandiri Kaji Pindah Kantor Pusat ke Ibu Kota Baru

Pekerja sibuk memperbaiki gedung milk bank pemerintah di Kawasan Kota Lama Semarang . Rabu ( 2 /03 /2016 ) langkah ini sebagai restorasi bangunan tua di kota lama semarang. (Gholib)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tidak menutup kemungkinan akan memindahkan kantor pusat ke Kalimantan Timur. Hal ini menyusul pindahnya Ibu Kota Negara dari Jakarta ke provinsi tersebut, tepatnya Panajam Paser Utara dan Kukar.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengungkapkan, bisa saja kantor pusat akan ikut hijrah ke Borneo. Namun, hal itu masih perlu kajian lebih lenjut.

"Apakah semuanya akan pindah ke Kalimantan? Kami lihat nanti kepastiannya seperti apa," kata Panji, usai RUPSLB, di Menara Mandiri 1, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Kendati demikian, dia memastikan Bank Mandiri akan membangun kantor-kantor cabang di Ibu Kota baru. Pasalnya, saat ini, kata dia, Mandiri belum memiliki kantor cabang di jantung Ibu Kota baru tersebut.

"Pasti di titik-titik itu kami akan membangun minimal-minimalnya ada kantor perwakilan dari Bank Mandiri pusat yang ada di Kalimantan. Kebetulan kami memang memiliki banyak sekali kantor di Kalimantan, tapi di Ibu kota baru ini belum ada," ungkapnya.

Panji melanjutkan, langkah yang diambil perseroan tak akan gegabah. Pihaknya akan melihat dan mempelajari terlebih dahulu tata ruang, tata kota, dan kepastian lokasi di Ibu Kota baru secara lebih nyata.

Bank Mandiri juga akan membuat Mandiri Club untuk tempat singgah direksi saat berkunjung ke ibu kota baru. "Tapi ini belum pasti. Tapi tipikalnya itu ibu kota baru, enggak mungkin Bank Mandiri enggak punya gedung di situ. Pasti kami punya. Terkait berapanya, nanti kita lihat rancangan baru yang sudah memiliki kekuatan hukum," ucapnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya