Airlangga Diingatkan Tak Jual Nama Jokowi Jelang Munas Golkar

Fungsionaris Partai Golkar Azis Samual menekankan, Presiden Jokowi telah menegaskan tidak mau terlibat dalam konflik di Golkar dan bersikap netral.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2019, 03:23 WIB
Capres petahana Jokowi bersalaman dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diingatkan tidak menjual nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk kepentingan dirinya jelang Musyawarah Nasional (Munas).

Fungsionaris Partai Golkar Azis Samual menekankan, Presiden Jokowi telah menegaskan tidak mau terlibat dalam konflik di Golkar dan bersikap netral.

"Bahkan Presiden berkali-kali menyampaikan agar pemilihan ketua umum di Munas Golkar berlangsung demokratis dan terbuka. Presiden menolak pratik-pratik aklamasi atau rekayasa yang akan dibangun oleh Airlangga," tegas Azis melalui keterangan pers.

Azis mengatakan, klaim Airlangga didukung Jokowi menempatkan preman dan menggembok Kantor DPP Partai Golkar berbahaya. Menurut Azis, klaim itu disampaikan Airlangga saat memberikan pengarahan di Kantor DPP Partai Golkar, Sabtu 7 Agustus 2019.

"Statement Ketua Umum Airlangga itu jelas membahayakan nama baik presiden. Masak urusan gembok menggembok, premanisme seret-serta nama presiden. Cengeng dan tidak jantan itu namanya," kata Azis.

Sebelumnya, Ketua PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) pro-Bambang Soesatyo atau Bamsoet, Adi Baiquni yang berniat menyampaikan aspirasi pada Sabtu (7/8) mengaku tak diizinkan masuk ke Kantor DPP Partai Golkar. Airlangga yang berada di dalam kantor juga enggan menemua massa AMPG pro-Bamsoet.

"Kita datang ke rumah kita sendiri untuk menyampaikan aspirasi kepada Pengurus DPP. Namun, sama seperti sebelumnya, kita tidak diizinkan masuk ke dalam kantor DPP," ujarnya.

 

Reporter: Iqbal Fadil

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya