Ketua ASIOTI: Orang Indonesia Pakai IoT Setiap Hari

IoT sendiri sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian masyarakat Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2019, 10:00 WIB
Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya memberikan sambutan dalam Indonesia Long Range Conference (IDLoRaCon) 2019 di Function Hall Studio 6 Emtek City, Jakarta, Rabu (14/8/2019). Perkembangan IoT di Indonesia juga menjadi pembicaraan dalam acara ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Di era digital seperti sekarang ini kehidupan masyarakat dimudahkan dengan bantuan teknologi, termasuk Internet of Things atau yang biAsa disebut IoT.

IoT sendiri sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian masyarakat Indonesia.

"Hype cycle IoT di dunia sudah melebihi puncak bahkan mulai turun. Sementara di Indonesia, sebenarnya kita baru merambat naik, regulasi baru muncul, kita baru membuat komunitasnya, dan membuat ekosistemnya. Jadi, pokoknya tiada hari tanpa IoT," ucap Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia di konferseni IDLoRaCon 2019, Rabu (14/8/2019).

Ia menuturkan, tanpa sadar setiap harinya masyarakat Indonesia menggunakan IoT, salah satunya adalah layanan ojek online.

Layanan ojek online yang mengalami digitalisasi menawarkan kemudahan kepada pengguna dalam mengakses fasilitas publik tersebut.

 

2 dari 2 halaman

IoT Bukan Barang Mahal

Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya memberikan sambutan dalam Indonesia Long Range Conference (IDLoRaCon) 2019 di Function Hall Studio 6 Emtek City, Jakarta, Rabu (14/8/2019). Perkembangan IoT di Indonesia juga menjadi pembicaraan dalam acara ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurutnya, IoT bukanlah suatu barang yang mahal, tetapi murah apabila anak muda dapat mengambil andil membuat IoT.

"Membuat perangkat atau platform berbasis IoT hanya dibutuhkan kemampuan dan kemauan," ucap Teguh menambahkan.

Ia berharap, anak muda mendapatkan pendidikan perihal IoT yang difasilitasi oleh pemerintah sehingga proyeksi 400 juta koneksi IoT terealisasikan dalam waktu lima tahun.

(Keenan Pasha/Isk)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya