Kantong Kresek Daging Kurban Berbahan Singkong

Plastik yang digunakan yakni berbahan dasar singkong yang mudah terurai dan ramah lingkungan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2019, 22:00 WIB
Warga berjalan usai pembagian daging kurban di sekitar Masjid Al Azhar, Jakarta, Jumat (1/9). Masjid Al Azhar Jakarta memotong dan mendistribusikan ratusan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1438 H. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Masjid Al-Murabbi, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat menggunakan plastik berbahan dasar singkong yang mudah terurai dan ramah lingkungan untuk membungkus daging hewan kurban pada Idul Adah 1440 Hijriah.

"Untuk kegunaan kan sama, kalau tidak dipakai plastik dari singkong ini bisa hancur sendiri sehingga ramah lingkungan, beda dengan plastik biasa," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Murabbi, Mundarwiyarso di Bandung, Minggu (11/8/2019), dilansir Antara.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kota Bandung pada Idul Adha 1440 Hijriyah ini sama-sama mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan besek bambu untuk membagikan daging kurban ketimbang plastik yang tidak ramah lingkungan.

Namun, kata Mundarwiyarso, Masjid Al-Murabbi, Sukasari, Kota Bandung masih memilih untuk menggunakan plastik. Walaupun demikian, plastik yang digunakan yakni berbahan dasar singkong yang mudah terurai dan ramah lingkungan.

Ia menjelaskan kantung kresek dari bahan dasar singkong sebenarnya lebih efisien dan efektif ketimbang besek berbentuk coklat yang disarankan pemerintah daerah.

Salah satunya, kata dia, kantung kresek ini lebih mudah ketika digunakan untuk membungkus daging kurban. Kemudian besek berbentuk kotak tersebut sebenarnya lebih sulit digunakan kembali selain untuk menyimpan daging karena tidak fleksibel.

"Takutnya malah tidak dipakai, nanti sama aja kan terbuang," katanya.

2 dari 2 halaman

Kantong Kresek Go-green

Menurutnya harga kantung kresek berbahan singkong ini lebih murah ketimbang besek. Kantung kresek ramah lingkungan yang diproduksi di Bekasi ini harganya hanya Rp20 ribu untuk 100 buah, atau satu plastik dihargai Rp200.

Selain itu, ia mengatakan sebenarnya keinginan untuk menjalankan program go-green (ramah lingkungan) sudah lama terbesit di kalangan para pemuda di masjid ini.

Awalnya mereka melakukan penghijauan dengan membuat taman dan mengerjakan sesuatu yang bisa berdampak baik pada lingkungan.

Terlebih para pemuda di masjid ini juga kerap menyuarakan agar program go-green bisa dimasukan dalam penyembelihan hewan kurban.

"Banyak yang memberi gagasan. Dimulai pada saat Idul Fitri agar jangan menggunakan plastik dan lain sebagainya," demikian Mundarwiyarso.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya