PB Djarum Jaring Bibit Atlet Potensial di Bandung

Tahun ini, Kota Bandung disambangi pertama kalinya untuk menjaring bibit pebulutangkis calon juara dunia menyusul empat kota lain.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 28 Jul 2019, 05:30 WIB
Sesi konferensi pers PB Djarum untuk pelaksanaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Untuk kesekian kalinya, PB Djarum menggelar Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Tahun ini, Kota Bandung disambangi pertama kalinya untuk menjaring bibit pebulutangkis calon juara dunia menyusul empat kota lain.

PB Djarum akan menggelar audisi tersebut di Gelanggang Olah Raga (GOR) KONI Bandung, mulai Minggu (28/7/2019). Titik pertama bagi tim pencari bakat PB Djarum untuk menemukan pebulutangkis muda berkualitas di Jawa Barat dan sekitarnya ini akan berlangsung hingga Selasa (30/7/2019) mendatang.

Fung Permadi selaku manajer tim PB Djarum mengatakan, Bandung memiliki sejarah panjang melahirkan pebulutangkis andalan Indonesia. Sejumlah legenda dan atlet PB Djarum pun berasal dari Jawa Barat, seperti Ivana Lie, Aryono Miranat, hingga Ihsan Maulana Mustofa.

Selain itu, kata Fung, antusiasme dan gairah masyarakat Jawa Barat terhadap bulutangkis juga nyaris tak pernah padam.

"Kami ingin potensi-potensi itu kembali terlihat melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Bandung. PB Djarum fokus untuk mencari atlet-atlet muda yang mampu menunjukkan mental dan karakter seorang juara,” kata Fung.

Menurut Fung, selain bakat istimewa dan teknik dasar yang mumpuni, karakter juara adalah salah satu acuan para Pencari Bakat PB Djarum dalam memilih pemain yang akan diberi Super Tiket. Karakter juara ini akan terlihat saat pemain beraksi di lapangan.

"Salah satu indikatornya adalah punya daya juang yang tinggi dan enggan menyerah. Sementara kalau dari segi fisik, tahun ini kami akan mencari pemain yang gesit, itu poin utama,” ujarnya.

Tahun ini, pencarian atlet belia difokuskan pada dua kelompok usia yakni di bawah usia 11 tahun (U-11) dan di bawah 13 tahun (U-13), baik putra dan putri. Mereka yang terpilih melalui proses seleksi ketat sejak tahap audisi hingga final di Kudus, akan mendapatkan beasiswa bulutangkis dari Djarum Foundation dan diasah kemampuannya di PB Djarum.

2 dari 3 halaman

856 Pendaftar

Pendaftar Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Bandung membludak. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Jumlah peserta yang melakukan pendaftaran ulang secara online, hingga Sabtu (27/7/2019) sore pukul 15.00 WIB, jumlahnya mencapai lebih dari 856 pendaftar, terdiri dari 663 putra dan 193 putri. 

“Melihat antusiasme masyarakat di Bandung, kami perkirakan jumlah peserta masih akan terus bertambah,” kata Fung.

Fung menjelaskan, pada hari pertama seluruh peserta akan menjalani tahap screening. Ini merupakan tahapan seleksi melalui pengamatan langsung Tim Pencari Bakat PB Djarum.

Para peserta akan saling bertanding sesuai kategori usia masing-masing dan diamati oleh tim pencari bakat PB Djarum yang terdiri dari Christian Hadinata, Fung Permadi, Lius Pongoh, Denny Kantono, Yuni Kartika, Sigit Budiarto, Hastomo Arbi, Liliyana Natsir, Engga Setiawan, Bandar Sigit Pamungkas, Sulaiman, dan Nimas Rani.

Hari berikutnya, para peserta yang lolos screening akan masuk ke fase turnamen. Di sinilah para peserta akan bertarung dengan sistem gugur. Seluruh peserta kembali dipertandingkan sesuai kelompok usianya.

“Fase turnamen ini akan berlangsung hingga terakhir di hari Selasa. Para peserta yang mencapai semifinal di Bandung berhak meraih Super Tiket untuk melaju ke babak final audisi di Kudus,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Fokus Pencarian Atlet Belia

Sejumlah peserta melakukan persiapan jelang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Kota Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sementara, Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation Budi Darmawan mengatakan, berbeda dari edisi sebelumnya yang turut mencari atlet potensial dari kelompok umur 15 tahun, audisi kali ini memfokuskan pencarian atlet belia.

"Untuk mencetak atlet bulu tangkis level nasional, dibutuhkan waktu 7 sampai 10 tahun. Oleh karena itu kali ini kami fokuskan pencarian bibit atlet usia 11 dan 13 tahun dengan harapan maksimal 10 tahun ke depan mereka menjadi tumpuan tim nasional bulu tangkis kita pada ajang-ajang internasional," kata Budi.

Adapun Ketua Tim Pencari Bakat Christian Hadinata menjelaskan, format dua kelompok usia yakni U11 dan U13 pada Audisi Umum 2019 dimaksudkan agar para pelatih di PB Djarum bisa sedini mungkin mengasah bakat yang dimiliki para atlet muda. Hal ini juga untuk menjawab langkah dari PBSI yang membuka kesempatan kepada atlet berusia lebih muda untuk bergabung dalam Pelatnas.

“Sehingga dengan dua format usia ini, kami bisa mengasah mereka dari usia dini yang nantinya bisa semakin matang ketika mereka akan masuk ke Pelatnas. Hal ini penting karena persaingan di Pelatnas sangat ketat dan kami ingin ketika atlet-atlet PB Djarum masuk Pelatnas mereka sudah memiliki daya saing tinggi dan bermental juara saat membela Indonesia di masa mendatang,” kata Christian.

Setelah Bandung, kota lainnya yang akan disambangi PB Djarum ialah Purwokerto (8-10 September), Surabaya (20-22 Oktober), Solo Raya (27–29 Oktober) dan Kudus (17-19 November). Sedangkan final di Kudus akan digelar pada 20-22 November.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya