Jokowi: RAPBN 2020 Harus Beradaptasi dengan Perkembangan Global

Anggaran RAPBN 2020 sebesar 5 persen untuk kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di seluruh Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2019, 18:36 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/11). Rapat diikuti Menko Perekonomian, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Mendagri, Mensesneg, Seskab, Panglima TNI, dan Wakil Kapolri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas Pagu Indikatif RAPBN 2020 bersama menteri kabinet kerja di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019). Dalam rapat tersebut Jokowi berharap dalam RAPBN 2020 mampu untuk beradaptasi dan mengantisipasi dinamika ekonomi global yang terus bergerak dan berubah dinamis.

"Kita semua harus bisa mengantisipasi dinamika ekonomi global yang terus bergerak dan berubah dengan dinamis. Oleh karena itu, RAPBN 2020 harus mampu beradaptasi dengan suasana global yang dinamis tersebut," kata Jokowi saat membuka ratas di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Senin (15/7/2019).

Dengan cara menjaga dengan sehat, inklusif, serta memperkuat daya saing. Sebab itu, ada beberapa hal yang harus diprioritaskan dalam RAPBN 2020 tersebut, salah satunya yaitu memperbaiki kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, kesehatan, pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan pasar serta industri.

"RAPBN 2020 utamanya kita prioritaskan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, kesehatan, pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan industri dan juga memberikan stimulus, rangsangan ini penting sekali," lanjut Jokowi.

Kemudian yang kedua, anggaran 5 persen di bidang kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di seluruh Tanah Air. Terutama kata dia, soal stunting, gizi, hingga keselamatan ibu hamil saat melahirkan serta program imunisasi.

"Itu betul-betul harus jadi fokus kita dalam pembangunan sumber daya manusia," kata Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Infrastruktur

Suasana saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/11). Jokowi mengatakan sedang konsentrasi pada percepatan pembangunan bagi rumah ASN, TNI, dan Polri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya yang ketiga, dia meminta infrastruktur lebih difokuskan kembali. Dan dihubungkan dengan kegiatan serta sentra-sentra produksi. Baik itu ekonomi, kawasan pariwisata hingga mikro kecil dan menengah.

"Infrastruktur, saya minta lebih difokuskan, kemudian disambungkan dengan kegiatan dan sentra-sentra produksi, baik itu di kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata, kawasan industri kecil," kata Jokowi.

Terkahir, RAPBN 2020 juga harus mampu mengurangi kemiskinan.Dia berharap anggaran tersebut nantinya akan difokuskan untuk membantu dana desa, bantuan modal untuk pengusaha mikro, UMKM.

"Keempat, RAPBN 2020 harus mampu mengurangi kemiskinan. Saya melihat yang namanya PKH, dana desa, nantinya agar betul-betul bisa menyasar, termasuk juga bantuan modal untuk pengusaha-pengusaha mikro, UMKM," lanjut Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Belanja Pegawai

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/1). Ratas itu membahas pengelolaan transportasi di Jabodetabek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Belanja pegawai juga kata Jokowi harus dikaitkan dengan birokrasi. Baik dipusat dan daerah. Kemudia dia menegaskan agar memastikan semua anggaran sesuai sasaran.

"Untuk belanja pegawai sekali lagi semuanya harus dikaitkan dengan reformasi birokrasi, baik di pusat dan di daerah. Gunakan anggaran seefisien mungkin, kurangi belanja-belanja yang kurang produktif, dan pastikan semuanya tepat sasaran," jelas Jokowi.

Reporter:  Intan Umbari

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya