Pemadaman Listrik Besar-besaran di New York City, Seantero Kota Gelap Gulita

New York City menjadi gelap gulita ketika api menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di Manhattan, AS.

oleh Afra Augesti diperbarui 14 Jul 2019, 15:04 WIB
Layar di Times Square berwarna hitam selama pemadaman listrik yang meluas, Sabtu, 13 Juli 2019, di New York. (Foto: AP / Michael Owens)

Liputan6.com, New York City - Trafo meledak di New York City membuat bagian barat Manhattan menjadi gelap gulita pada Sabtu malam, 13 Juli 2019. Kejadian yang dikenal sebagai blackout itu mulai terjadi sekitar pukul 18.47 waktu setempat.

Insiden pemadaman listrik ini membuat orang-orang di lift kereta bawah tanah terjebak untuk sementara waktu, pengemudi mobil kebingungan saat berada di persimpangan jalan karena sinyal lalu lintas mati, dan meredupkan lampu-lampu di Times Square.

Toko-toko tutup lebih cepat lantaran khawatir barang dagangan dimaling dan pertunjukan di Broadway batal digelar. Di restoran dan bar, orang-orang makan dan minum dengan mengaplikasikan cahaya dari ponsel pintar mereka.

Namun keadaan mulai pulih di sebagian area pada pukul 22.00 dan sepenuhnya normal pada tengah malam, dengan sorak-sorai dari orang-orang di jalanan sebagai bentuk tanggapan kegembiraan. Demikian seperti dilaporkan oleh The New York Times, Sabtu, 13 Juli 2019.

Con Edison, salah satu perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat yang memasok sebagian besar listrik di negara ini, mengatakan bahwa 73.000 pelanggan terdampak blackout setidaknya selama tiga jam, terutama di kawasan West Side.

Pemadaman itu meliputi 72nd Street hingga West 40s, dan dari Fifth Avenue sampai Hudson River. Con Edison menduga penyebab blackout berasal dari adanya masalah di sebuah gardu di West 49th Street, dan memengaruhi enam sektor listrik utama lainnya.

Kepala eksekutif Con Edison, John McAvoy menambahkan peristiwa itu murni kegagalan mekanis, meski pihaknya akan terus mencari tahu penyebab pastinya sampai penyelidikan diselesaikan.

Gubernur Andrew Cuomo, lebih spesifik mengatakan, kantornya menerima laporan adanya ledakan dan kebakaran di sebuah gardu induk yang menyebabkan gardu induk lainnya kehilangan daya dan rusak.

"Segera setelah kita melewati keadaan darurat ini, saya langsung cari tahu apa yang sebenarnya terjadi," tutur Cuomo kepada WABC-TV. "...karena ini bukan pertama kalinya kami punya masalah di gardu induk."

Sedangkan Wali Kota Bill de Blasio yang saat kejadian sedang berada di Iowa untuk mengkampanyekan pencalonan presidennya, menduga adanya aksi terorisme atau tindak kriminal.

Pernyataan de Blaiso itu didasarkan pada alasan bahwa blackout serupa pernah terjadi pada tanggal yang sama di New York City pada tahun 1977.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Polisi Berjaga

Orang-orang mengambil gambar matahari terbenam di antara pencakar langit ketika fenomena Manhattanhenge di 42nd street di Times Square, New York City, Kamis (12/7). Manhattanhenge dimana saat matahari terbenam sejajar dengan jalan. (AFP/TIMOTHY A. CLARY)

Selama beberapa jam pada Sabtu malam, polisi meminta para pengemudi untuk menghindari sebagian besar West Side --area antara 42nd Street dan 74th Street, antara Fifth Avenue dan 12th Avenue.

Di persimpangan jalan, petugas dan warga sipil bekerja sama untuk mengarahkan lalu lintas, ketika truk pemadam kebakaran dan ambulans melintas menembus jalan-jalan kecil.

Otoritas Transportasi Metropolitan, yang mengoperasikan kereta bawah tanah, mengatakan pemadaman listrik mempengaruhi seluruh sistem, dengan layanan terbatas untuk sementara waktu di beberapa jalur.

Pentas drama di Broadway, seperti "Moulin Rouge! The Musical", "Hadestown", "Harry Potter and the Cursed Child", juga "Aladdin", dibatalkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya