Penambang Temukan Fosil Reptil yang Hidup 70 Juta Tahun Lalu, Bikin Merinding

Sejumlah penambang dari perusahaan Enchanted Designs menemukan kerangka fosil monster laut purba.

oleh Yunisda Dwi Saputri diperbarui 09 Jul 2019, 10:40 WIB
Tylosaurus - monster laut purba (Sumber: Creative Commons/Julian Johnson)

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, banyak ditemukan fosil hewan purba yang hidup puluhan hingga ratusan juta yang lalu. Mulai dari kepala serigala hingga gigi hiu purba yang disebut sebagai Megalodon.

Yang terbaru, para penambang batu permata di Kanada juga menemukan benda serupa. Dilansir Liputan6.com dari laman Daily Mail, Selasa (9/7/2019), sejumlah penambang dari perusahaan Enchanted Designs menemukan kerangka fosil monster laut purba Mosasaurs yang berasal dari jenis Tylosaurus.

Di tengah pekerjaannya mencari barang-barang mengkilap, para penambang justru mendapati benda yang lain dari kesehariannya. Yakni fosil Tylosaurus yang disebut hidup 70 juta tahun yang lalu, yang mana ditemukan di Pegunungan Bears Paw, Montana, bagian selatan Alberta, Kanada.

Tylosaurus adalah reptil laut purba yang hidup bersamaan dengan zaman dinosaurus. Selain hidup puluhan juta tahun yang lalu, Tylosaurus juga berukuran raksasa layaknya dinosaurus, yaitu dengan panjang sekitar 6 hingga 7 meter.

2 dari 2 halaman

Kerangka Tylosaurus Hampir Lengkap

Tylosaurus - monster laut purba (Sumber: Museum Paleontologi Royal Tyrrell)

Bagian lain dari kerangka predator tersebut telah lama diawetkan, kecuali bagian siripnya yang masih menghilang. Dengan temuan terbaru ini, kerangka Tylosaurus yang disimpan di Museum Paleontologi Royal Tyrrell hampir lengkap.

"Kami telah berhasil mengumpulkan kerangka Tylosaurus dari kepala hingga bagian ekornya. Kami tidak punya bagian siripnya. Kemungkinan telah membusuk dengan tanah atau dimangsa oleh hewan lain," Ungkap Donald Henderson, kurator Museum Paleontologi Royal Tyrrell di Drumheller, Alberta, Kanada.

Kendati telah terkubur di lumpur, monster raksasa tersebut telah dipelihara dengan baik di museum. Selain itu, hampir seluruh kerangkanya telah ditemukan dan dalam keadaan utuh, meski posisinya sedikit lain dari penampakan aslinya.

"(Kerangkanya) mungkin sedikit busuk ketika tenggelam ke dasar laut. Kelihatannya seperti retak atau patah ketika sampai ke dasar laut. Tapi beruntung bentuknya masih cukup bagus," Ujar Donald Henderson.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya