Jokowi Sebut Aktivis 98 Bisa Jadi Menteri dan Dubes

Dia menyebut, sudah banyak aktivis 98 yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Namun belum ada yang jadi menteri.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2019, 17:54 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan saat membagian sertifikat tanah di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/2). Tahun 2018, Jokowi menyebut diterbitkan 7 juta sertifikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Halal Bi Halal Aktivis 98 se-Indonesia. Jokowi mengatakan, aktivis 98 merupakan pelaku sejarah yang memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia.

Dia menyebut, sudah banyak aktivis 98 yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Baik sebagai Bupati, Wali Kota maupu anggota DPR. Namun, sejauh ini belum ada aktivis 98 yang menduduki posisi menteri.

"Saya juga mendengar bahwa ada yang belum. Saya lihat jadi menteri belum," ucapnya di Grand Ballrom Puri Sahid Jaya Hotel Jakarta, Minggu (16/6/2019).

Pernyataan Jokowi sontak membuat aktivis 98 bertepuk tangan. Mereka juga kompak menyerukan nama aktivis 98, Adian Napitupulu agar menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid II. 

"Adian, Adian, Adian," teriak para peserta aktivis 98. 

"Bisa saja, kenapa tidak? dengan kemampuan yang ada bisa saja," timpal Jokowi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Butuh Eksekutor

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin didampingi sejumlah pimpinan partai politik pendukung memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Plataran Menteng, Jakarta, Kamis (18/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, aktivis 98 berpotensi menduduki jabatan sebagai duta besar atau posisi strategis di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Khusus Adian Napitupulu, kata Jokowi, sangat cocok menduduki posisi penting di pemerintahan. 

"Saya selalu melihat bahwa yang bersangkutan memiliki kapasitas, memiliki cara-cara yang biasa saya sampaikan. Ke depan memang dibutuhkan kepemimpinan, pemimpin yang berkarakter kuat dalam mengeksekusi, keberaniannya menjadi eksekutor dalam setiap keputusan yang sulit seperti apapun," jelasnya.

Jokowi menambahkan, Kabinet Kerja Jilid II membutuhkan sosok menteri yang memiliki kemampuan eksekutor dan manajerial terhadap program kerja. Kemampuan tersebut dianggap terlihat sekali dalam diri aktivis 98. 

"Saya melihat potensi-potensi ini banyak dan ada di aktivis 98 yang sore hari ini hadir bersama kita. Saya tidak ingin menyebut nama dulu. Tapi ada yang sebut bung Adian, Adian. Saya tidak mau menyebut nama. Inisial pun saya nggk mau," pungkasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya