Aksesibilitas Semakin Baik, Libur Lebaran di Danau Toba Lancar

Lebaran 2019 di Danau Toba, danau terbesar di Indonesia ini sekarang semakin aman dan lancar berkat aksesibilitas yang semakin baik.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 12 Jun 2019, 16:01 WIB
Aktivitas kapal fery di pelabuhan.
Liputan6.com, Jakarta Aksesibilitas di Destinasi Super Prioritas Danau Toba makin lancar saja. Buktinya, aktivitas penyeberangan saat libur Lebaran berjalan lancar. Khususnya, akses Pulau Samosir menuju Pelabuhan Ajibata dan Tigaras di Toba Samosir. Lebaran 2019 di danau terbesar di Indonesia ini pun menjadi sangat nyaman. 
 
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan aktivitas penyeberangan di Danau Toba tidak menemui kendala saat libur lebaran.
 
“Aktivitas penyeberangan di Danau Toba positif dan lancar sepanjang libur Lebaran. Penyeberangan ke Pulau Samosir dan sebaliknya bagus. Pergerakan wisatawan terdistribusikan dengan sangat baik. Hal ini tentu berkat kolaborasi solid berbagai stakeholder di sana,” kata Dessy, Senin (10/6).
 
Aktivitas tertinggi penyeberangan terjadi pada Sabtu (8/6) atau H+2. Selang sehari berikutnya, penyeberangan mulai mendekati normal. Acuannya aktivitas penyeberangan pada 3 titik di Pulau Samosir. Ada Pelabuhan Simanindo, Ambarita, dan Tomok. Untuk Pelabuhan Simanindo, ada 17 trip yang dilakukan Minggu (9/6).
 
Pada hari yang sama, penyeberangan dari Pelabuhan Tomok melayani 9 trip. Pergerakan ini terjadi dari pagi hingga pukul 20.45 WIB. Adapun Pelabuhan Ambarita menlayani 5 trip pada Minggu (9/6) dengan rentang waktu pagi hingga pukul 20.10 WIB. 
 
Dessy Ruhati menambahkan, aktivitas penyeberangan lancar karena persiapan matang sudah dilakukan.
 
“Berbagai persiapan matang sudah dilakukan. Antisipasi lonjakan pergerakan wisatawan di sepanjang libur Lebaran sudah diantisipasi. Kami tentu sangat gembira dan bersyukur karena semuanya lancar. Wisatawan bisa enjoy menikmati alam dan budaya destinasi Danau Toba,” lanjutnya lagi.
 
Arus penyeberangan di Danau Toba memang mendapat mendapat perhatian serius. Kemenhub bahkan menurunkan tim khusus. Pengawasan ketat terhadap manifest penumpang dilakukan. Jumlah manifest tidak melebihi kapasitas kapal yang sudah ditentukan. Untuk kelengkapan administrasi nakhoda dan awaknya juga dicek. Ketersediaan piranti alat-alat keselamatan juga wajib memenuhi standard baku.
 
Menjamin keselamatan wisatawan secara menyeluruh, ramp check kelaikan kapal juga terus dilakukan. Pemahaman pun diberikan pada operator kapal. Mereka harus mematuhi regulasi tidak berlayar bila cuaca perairan Danau Toba tidak bersahabat. 
 
“Semua SOP sudah dijalankan. Bagaimanapun, ini jadi pelayanan terbaik kami kepada wisatawan. Dan, semuanya berjalan sesuai skenario,” ujar Dessy.
 
Mendukung pergerakan wisatawan sepanjang libur Lebaran 2019, Kemenhub bahkan menyiapkan 5 unit Kapal Motor Penyeberangan (KMP). Rinciannya, ada KMP Tao Toba I dan II dengan rute sama Ajibata-Tomok. Disiapkan juga KMP Ihan Batak yang menghubungkan Ajibata-Ambarita, lalu rute Tigaras ke Simanindo yang dilayani KMP Sumut I dan II.
 
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, kelancaran aktivitas penyeberangan di Danau Toba harus diapresiasi. Sebab, semua stakeholder sudah menjalankan fungsinya masing-masing. Dengan kesan positif seperti ini, pergerakan wisatawan otomatis akan semakin positif setelah ini. 
 
Kawasan Danau Toba menjadi magnet penarik wisatawan di Sumatera Utara. Selama triwulan pertama 2019, pergerakan wismannya positif. Arus wisatawan Malaysia mencapai 30.003 orang. Angka tersebut memiliki slot 59,9% dari kuota total pergerakan wisman di sana. Singapura berada di strip 2 dengan angka 4.098 orang wisatawan atau 8,97%.
 
Pergerakan wisman yang positif tentu memberikan impact positif bagi destinasi Danau Toba. Sepanjang 2017, total Pendapatan Asli Daerah (PAD) 8 kabupaten di sekitar Danau Toba sekitar Rp942,4 Miliar. Angka ini naik 71,4% dari 2016. Angka riil PAD 2016 adalah Rp549,9 Miliar. Lebih spesifik, Humbang Hasundutan dan Toba Samosir ikut merasakan kue manis pariwisata.
 
Pada 2017, PAD Humbang Hasundutan berada di angka Rp85,6 Miliar. Jumlah tersebut naik 103,3% dari 2017. Pun demikian dengan Toba Samosir yang meraup PAD Rp54,8 Miliar, meskipun terkoreksi naik tipis. Impact lebih luas diterima Sumatera Utara pada 2018. Sebab, pergerakan wismannya 301.035 orang atau surplus 39.299 orang dari tahun sebelumnya.
 
“Dengan dukungan pelayanan dan infrastruktur luar biasa, Danau Toba akan terus berkembang. Area ini akan memberikan manfaat secara ekonomi lebih besar lagi. Dengan begitu, tingkat kesejahteraan dari masyarakatnya semakin positif,” tutup Arief yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik.
 
 
(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya