Terpaksa Beli Bensin Berbeda Oktan, Boleh?

Beragam jenis bensin berbeda oktan membuat beberapa pemilik kendaraan mencampurnya. Seperti halnya mengombinasikan Premium, Pertalite, Pertamax hingga Pertamax Turbo atau Racing.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2019, 16:30 WIB
Pemotor mengisi BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (15/6). Mulai tanggal 18 Juni-24 Juli, harga Pertamax menjadi Rp.8000 8000 yang berlaku di SPBU bertanda khusus yang tersebar di jalur mudik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Beragam jenis bensin berbeda oktan membuat beberapa pemilik kendaraan mencampurnya. Seperti halnya mengombinasikan Premium, Pertalite, Pertamax hingga Pertamax Turbo atau Racing.

Namun, jika Anda melakukan hal itu dengan berbagai alasan, ternyata hal itu tidak disarankan. Hal ini disampaikan langsung Commercial Fuel Marketing PT Pertamina, Indra Pratama.

Kata dia, untuk melakukan mix and match bahan bakar bukan persoalan boleh atau tidak, melainkan hasil performa yang akan didapat.

Sebaliknya, mencampurkan Premium-Pertamax sampai dengan Pertamax Turbo itu sangat bisa karena sama-sama golongan bensin yang memiliki zat sama.

"Tapi, apakah itu recommended? Jelas tidak, karena masing-masing segmen punya keunggulan, karena karakteristik sulfurnya beda dan muatannya beda," jelas Indra.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Rasio Kompresi

Lebih lanjut Indra menyatakan, jika awalnya konsumen mengisi Premium, kemudian dicampur dengan Pertamax Turbo, maka hal itu tidak akan memperbaiki secara performa dan value for money. Sebaliknya itu sama saja menurunkan kualitas bahan bakar.

"Untuk penggunaan BBM yang tepat, ketika kita memilih BBM berdasarkan rasio kompresi kendaraan kita, ketika kita memilih BBM yang lebih tinggi rasio dari kendaraan yang kita miliki dia jadi tidak akan terbakar sempurna, otomatis ada sisa residu," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya