Jurus Pemkot Kediri Turunkan Harga Bawang Putih Saat Ramadan

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mempunyai jurus jitu untuk menurunkan harga bawang putih selama memasuki bulan suci Ramadan 1440 H

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Mei 2019, 10:15 WIB
Ilustrasi Bawang Putih (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Kediri Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mempunyai jurus jitu untuk menurunkan harga bawang putih selama memasuki Ramadan 1440 H hingga Hari Raya Idul Fitri 2019.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, dari hasil rapat kordinasi tim Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) Kota Kediri memutuskan jika pada bulan April - Mei 2019 angka Inflansi Kota kediri diperkirakan maksimal mencapai 0,1 persen.

"Dari hasil tinjuan maupun sidak langsung disejumlah pasar tradisional, diketahui komoditas sayuran jenis bawang putih yang mendominasi penyumbang inflasi untuk kebutuhan pangan," tuturnya, Senin (6/5/2019).

Abudullah Abu Bakar menjelaskan, penyebab tingginya harga bawang putih dipasaran dikarenakan adanya keterlambatan pasokan bawang putih impor yang masuk ke Indonesia.

"Termasuk bawang putih yang paling mendominasi, karena ada faktor impornya telat. Tapi sudah dipastikan bahwa sudah ada barang 15 ribu ton yang datang ke Jawa Timur akan didistribusikan," kata Wali Kota.

 

Saksikan video terkait di bawah ini

2 dari 3 halaman

Penyelenggaraan Pasar Murah

Petugas melayani warga yang membeli bawang merah dengan harga murah, Jakarta, Rabu (10/8/2016). Kementerian Pertanian menggelar kios pasar murah dengan menjual bawang merah dengan harga Rp 26.000/kg. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Dalam rapat kordinasi tersebut, juga menghasilkan keputusan bersama yakni pemerintah daerah akan menggelar pasar murah di sejumlah kantor kelurahan yang ada di Kota Kediri.

Pasar murah mulai dilaksanakan tanggal 7 hingga 28 Mei 2019. Dengan adanya operasi pasar, Wali Kota meyakini nantinya membawa dampak terhadap turunya harga bawang putih.

"Insyah Allah dalam tempo sesingkat - singkatnya, akan terjadi penurunan harga bawang putih. Termasuk operasi pasar akan kita jadikan paket 1 kiloan. Tidak boleh lebih dari itu untuk satu orang," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Harga Bawang Putih Mahal, Pemprov DKI Tunggu Pasokan Impor

Pekerja menurunkan bawang putih dari kontainer setibanya di Pasar Induk Kramat Jati, Rabu (17/5). Sebanyak 9.000 ton bawang putih yang diimpor dari Tiongkok dijual ke pedagang seharga Rp 25.000 per kg dalam operasi pasar. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pemprov DKI terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengatasi lonjakan harga pangan, terutama bawang putih. Asisten Bidang Perekonomian dan Keuangan Pemprov DKI Jakarta Sri Haryati menyebut BUMD DKI telah mengatur izin impor bawang pada Kemendag.

"Memang agak sedikit bermasalah di bawang putih, tapi kami sudah berkordinasi dengan Kemendag, kita sampaikan jadi sebetulnya Food Station sudah punya lisensi untuk impor bawang putih," kata Sri di Balai Kota Jakarta, Senin (6/5/2019).

Food Station selaku BUMD pangan DKI tengah mengurus izin dan rekomendasi Kemendag agar dapat melakukan impor bawang putih.

"Saat ini terkait dengan rekomendasi dari Kementerian Pertanian belum diterbitkan, tapi yang kami lakukan adalah berkoordinasi, jadi Food Station kami tugaskan untuk berkoordinasi dengan importir-importir," katanya

DKI juga berkoordinasi dengan importir bawang putih resmi agar saat bawang putih datang, DKI langsung mendapat jatah satu kontainer.

"Paling enggak saat mendarat ada satu kontainer, masing- masing ada 8 importir yang akan untuk bisa diberikan ke DKI," katanya

Solusi sementara, DKI mengandalkan operasi pasar BUMD dan Kementerian Pertanian untuk mengatasi mahalnya bawang putih.

"PD Pasar Jaya juga ada OP (operasi pasar) dari Kementan. Jadi Pak Menteri turun ke beberapa pasar di bawah PD Pasar Jaya," terangnya

Saat ini, lanjut Sri, harga bawang di OP DKI berkisar Rp 20-30 ribu, sementara harga di Pasar Induk Rp 48 ribu. Itu belum termasuk harga eceran di pasar tradisional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya