JK Imbau Buruh Tertib Peringati May Day

JK menanggapi, siapa saja boleh hadir dalam acara peringatan Hari Buruh yang dipertingati setiap 1 Mei.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2019, 16:03 WIB
Massa buruh dan pekerja dari berbagai daerah memadati Jalan MH Thamrin, Jakarta, dalam peringatan May Day, Senin (1/5). Dalam aksi ini, buruh menyuarakan sejumlah tuntutan, di antaranya tolak upah murah dan hapus outsourcing. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengimbau para buruh untuk tertib dan tidak menghambat lalu lintas ketika mengikuti acara peringatan Hari Buruh atau May Day yang akan digelar Rabu 1 Mei 2019.

"Pasti harus tertib. Besok libur, jadi agak bebas sedikit. Mau (turun) ke jalan silakan, tapi jangan menghambat jalannya lalu lintas," kata Wapres JK di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (30/4/2019) seperti dilansir Antara.

Terkait rencana kedatangan capres Prabowo Subianto pada peringatan Hari Buruh di Istora Senayan, JK menanggapi bahwa siapa saja boleh hadir dalam acara Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei.

"Siapa saja boleh hadir, kalau soal hadir ya silakan saja," tambah JK.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Prabowo akan menghadiri peringatan Hari Buruh di Istora Senayan Jakarta, Rabu. Hal itu sudah menjadi kegiatan rutin tahunan Prabowo untuk menghadiri perayaan Hari Buruh.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

50 Ribu di Istora

Massa yang tergabung dari berbagai elemen membawa poster saat melakukan aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Migran Internasional 2018 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/12). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan sekitar 50 ribu buruh akan hadir dalam peringatan Hari Buruh di Istora Senayan.

Peringatan May Day akan dimulai pukul 10.00 WIB dengan diikuti massa buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Serang, Banten dan Cilegon.

Para buruh tersebut akan menyerukan tujuh tuntutan yakni menolak upah murah, penghapusan sistem 'outsourcing', mendesak peningkatan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun, mendesak penurunan TDL (Tarif dasar listrik) dan harga sembako, mendesak kenaikan pendapatan guru, tenaga honorer dan pengendara ojek online, serta meminta Pemerintah menegakkan demokrasi yang jujur dalam Pilpres 2019.

Kepolisian RI akan menurunkan 25 ribu personel gabungan yang melibatkan TNI, Polri, Dishub dan Lantas untuk mengawal perayaan May Day di Jakarta, Rabu. Pembagian pengawalan aparat keamanan tersebut berupa 1.500 personel di Istora Senayan dan 25.000 personel di sekitar Istana Merdeka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya