Wiranto: Negara Aman, Investor Berdatangan

Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menjamin stabilitas keamanan, pascapemilu 2019.

oleh Ady AnugrahadiLizsa Egeham diperbarui 23 Apr 2019, 23:05 WIB
Menko Polhukam, Wiranto (kanan) memimpin rapat koordinasi dengan KPU-Bawaslu, Polri, TNI hingga menteri di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/4). Rapat membahas mengenai kesiapan akhir pengamanan tahapan pemungutan dan perhitungan suara pemilu serentak 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menjamin stabilitas keamanan, pascaPemilu 2019. Wiranto mengatakan apabila negara aman, investor akan berdatangan.

"Kalau negeri ini lebih aman, investasi di Indonesia juga akan meningkat. Dengan investasi meningkat otomatis, devisi akan bertambah, lapangan kerja bertambah, dan itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang," jelas Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).

Wiranto menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas keamanan agar pembangunan berjalan lancar. Menurut dia, pembangunan tak akan bisa dilakukan apabila sebuah negara tak aman.

"Saya kira itu sesuatu yang sangat fundamental dan merupakan satu keharusan kemutlakan, negara manapun tidak hanya Indonesia, mana sih negara yang kisruh yang enggak aman (tapi) bisa membangun ? Ga ada," tegasnya.

Dia lalu mencontohkan perang di Vietnam yang membuat negara itu tak bisa membangun. Vietnam, kata Wiranto, baru bisa membangun setelah pemerintahnya menstabilkan keamanan.

"Sekarang setelah mereka bisa menstabilkan keamanan nasional, apa kita lihat? Pertumbuhan Vietnam luar biasa," ucapnya.

Wiranto meminta agar semua pihak bersama-sama menjaga stabilitas keamanan. Dia menilai bahwa tugas ini bukan hanya tanggung jawab TNI-Polri saja, namun juga seluruh masyarakat.

"Tapi saya kira kalau di Indonesia dengan predikat Indonesia negara teraman ke-9 di dunia dari 142 negara itu penilaian Internasional ya, bukan saya. Berarti kita sdh cukup aman. Mari kita jaga bersama-sama keamanan ini," tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN menjaga stabilitas keamanan pascapemilu 2019. Pesan yang sama juga disampaikan Jokowi untuk menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga.

"Saya minta agar stabilitas keamanan dan ketertiban terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif," tegas Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna tentang Ketersediaan Anggaran dan Pagu Indikatif Tahun 2020 di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).

2 dari 2 halaman

Konflik Kecil

Jokowi melihat Pemilu 2019 menimbulkan konflik-konflik kecil. Namun, konflik tersebut dipandang sebagai hal biasa, sebab kerap terjadi saat pesta demokrasi berlangsung.

Meski demikian, Jokowi mengingatkan aparat keamanan tidak lengah dan terus menjaga ketertiban di tengah masyarakat.

"Saya lihat biasa dalam pesta demokrasi ada riak-riak kecil, tapi jangan sampai mengganggu keamanan, ketertiban dan rasa aman masyarakat," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya