BNPB Waspadai Aktivitas 4 Gunung Berapi

BNPB meminta masyarakat dan pengunjung mematuhi imbauan dan larangan yang ditetapkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mar 2019, 07:02 WIB
Pulau Manam adalah kerucut gunung berapi yang menjulang keluar dari laut di utara daratan Papua Nugini dan tercatat sejarah pernah meletus. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan terakhir Indonesia kerap dilanda berbagai bencana, satu di antaranya gunung meletus. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengungkapkan status gunung berapi aktif yang akhir-akhir ini sedang erupsi.

Menurut Wisnu, ada empat gunung berapi aktif yang perlu diwaspadai, yang pertama adalah Gunung Bromo. Ia mengatakan saat ini kondisi Gunung Bromo di level waspada.

Ia meminta masyarakat maupun pengunjung tidak perlu khawatir dengan erupsi yang terjadi asalkan mematuhi imbauan dan larangan yang ditetapkan.

"Ini yang terjadi di Bromo, Level masih Waspada, ini juga kaitannya nanti pariwisata. Ngga usah terlalu khawatir di sana selama tidak masuk pada zona 1 kilometer dari kawah," kata Wisnu di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (29/3/2019).

Wisnu menambahkan masyarakat dan pengunjung masih bisa mendatangi lokasi wisata Gunung Bromo, tetapi dengan syarat tetap berada di jarak aman 1 kilometer dari puncak kawah.

 

 

2 dari 3 halaman

Gunung Agung

Embusan asap keluar dari kawah Gunung Agung ketika matahari terbit (sunrise) yang terlihat dari Kintamani, Bali, Rabu (13/12). BNPB menegaskan bahwa kondisi Pulau Bali aman bagi wisatawan meski Gunung Agung berstatus siaga. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Gunung berapi kedua yang menjadi perhatian BNPB adalah Gunung Agung di Bali. Menurut Wisnu, aktivitas Gunung Agung kini berada di level siaga. Beberapa letusan juga kerap terjadi, namun letusan terbilang kecil.

"Ini masih tetep Levelnya III walaupun ada letusan-letusan," terangnya.

Selain itu, ada juga Gunung Karangetang. Wisnu mengungkapkan Gunung yang terletak di Sulawesi Utara ini terpantau masih memperlihatkan aktivitasnya.

Radius bahaya yang bisa dilewati masyarakat untuk beraktivitas di area Gunung Karangetang tinggal 2,5 kilometer. Masyarakat kini sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

"Ini Karangetang, ternyata radiusnya tinggal 2,5 kilometer dari puncak kawah saja yang dinyatakan berbahaya," ucap Wisnu.

Para penduduk yang saat ini masih mengungsi juga sudah diperbolehkan kembali ke rumah. Sebab masih ada beberapa warga yang terlalu takut untuk meninggalkan pengungsian.

"Nantinya ini para penduduk yang mengungsi saat ini sudah diperbolehkan kembali, kecuali untuk 5 rumah saja yang terancam dari situ. Sehingga informasi ini penting, kepada warga karena hanya takut. Itu beberapa desa tidak mau kembali, akhirnya repot semuanya," ungkap Wisnu.

 

3 dari 3 halaman

Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau. (dok BNPB)

Terakhir, adalah Gunung Anak Krakatau. Wisnu mengatakan gunung yang terletak di Banten ini masih menunjukkan aktivitasnya. Saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau di level waspada.

"Positifnya adalah untuk krakatau turun dari level III (siaga) ke waspada. Dengan turunnya level ini, ini rekomendasi untuk daerah aman itu ada di 2 kilometer," ujar Wisnu.

Tak hanya itu, tambah Wisnu, di daerah tersebut kini telah dilengkapi berbagai macam peralatan. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi di sana.

"Dan positifnya lagi setelah kita di bulan Desember terkena tsunami, sekarang ada demikian banyak peralatan yang kita siapkan di sana. Jadi untuk manusianya ngga usah khawatir di sana karena semua peralatan yang dibutuhkan sudah dipersiapkan di sana," tambah Wisnu. (Dewi Larasati)

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya