JK: Jangan Khawatirkan Kemampuan Insinyur Indonesia

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan orang Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2019, 20:08 WIB
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla tiba untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan bersama antara PMI dan BPOM di Jakarta, Senin (20/11). Kepala BPOM juga menyerahkan sertifikat cara pembuatan obat yang baik kepada PMI. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menegaskan tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan orang Indonesia. Sebab setelah tahun 2005 bandara di Indonesia dibangun para insinyur dalam negeri.

"Tidak perlu mengkhawatirkan kemampuan manusia Indonesia. Harus kontraktor Indonesia, arsiteknya juga harus arsitek Indonesia," kata JK dalam pembukaan Munas Gapensi Yang Ke XIV di Jakarta Convention Center, Kamis (14/3/2019).

"Maka mulailah bandara-bandara yang oleh kita sendiri, dan tanpa penyelesaian. Tidak sesulit apa yang dibayangkan, semua itu karena dorongan dan aturan jelas dalam membuat hal tersebut," lanjut JK.

Tidak hanya bandara yang dibangun para kontraktor serta insinyur dalam negeri, proyek LRT juga akan diusahakan dengan perusahaan-perusahaan nasional.

"Tapi semua itu nanti pada waktunya. Nanti menteri PU tentu memberikan batasan batasan tapi waktu kita semuanya tentu menjadi bagian dari pada upaya upaya untuk fokus seperti saat ini," kata JK.

JK juga meminta kepada para kontraktor di Indonesia agar bekerja lebih baik dan profesional. Sebab itu akan terhindar dari jeratan korupsi.

"Memang bukan kesalahan kontraktornya saja, tapi yang punya proyek apa itu bupati apakah itu gubernurnya dan melibatkan tentu pihak kontraktor. Sehingga kita harus bekerja lebih baik lagi, untuk tidak terlibat tersebut diatas," kata JK.

 

2 dari 2 halaman

Modal Utama Konstruksi

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan paparan dalam Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Jakarta, Minggu (3/2). Rapat ini berlangsung pada pada 2-3 Februari 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

JK juga mengatakan seluruh peralatan dapat dibeli. Namun modal utama kontruksi yaitu insiyurnya.

"Insyinyurnya, kemampuannya, kemampuan logistiknya, dan quality control-nya. Itulah menjadi bagian dari kita semua," kata JK

"Pengalaman kita semua apabila bekerja fokus dengan keahlian maka kontraktornya yang dicari. Kalau mengandalkan lobi, maka habis uang di lobi," ujar JK.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya