Ada Kejadian Penyerangan di Cabang Dumai, BNI Perketat Pengamanan Area Layanan

Koordinasi petugas Satuan Pengamanan dengan pihak berwajib untuk memastikan peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban di Kantor Cabang BNI tidak terjadi di masa mendatang.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Mar 2019, 20:29 WIB
Pekerja menghitung uang di BNI Syariah Jakarta, Senin (10/10). Sejalan dengan perkembangan share tersebut, kenaikan aset perbankan syariah (BUS dan UUS) sebesar 18,49% (YOY), dari Rp 272,6 triliun menjadi Rp 305,5 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan pengamanan pada seluruh area pemberian layanan kepada nasabah (banking hall ) di kantor cabang akan dilaksanakan secara maksimal demi kenyamanan dan keamanan masyarakat yang membutuhkan pelayanan perbankan.

Koordinasi petugas Satuan Pengamanan dengan pihak berwajib untuk memastikan peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban di Kantor Cabang BNI tidak terjadi di masa mendatang.

Pengamanan ini terkait dengan kejadian seorang pria yang dilumpuhkan aparat kepolisian setelah diduga melakukan penyerangan di Kantor Bank BNI di Dumai, Riau, Senin (11/3/2019) pagi. Pria yang belum diungkap identitasnya itu membawa parang kemudian masuk ke kantor bank dengan cara memecahkan kaca.

Corporate Secretary BNI Meiliana mengungkapkan pengamanan sebagai langkah-langkah konkrit yang dilakukan BNI usai terjadinya perusakan fasilitas layanan perbankan oleh seorang oknum di Kantor Cabang Utama (KCU) Dumai, Provinsi Riau.

Adapun langkah yang dilakukan BNI dalam mengantisipasi dan sebagai upaya pencegahan terhadap tindak kejahatan yaitu meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan terhadap aset BNI, baik di lingkungan gedung kantor, Outlet dan ATM BNI.

“Apabila ada di antara petugas keamanan BNI yang melihat, menemukan, atau mendapatkan hal-hal yang mencurigakan, kami meminta untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib dan petugas keamanan setempat. Kami juga akan memperketat pengamanan dengan tetap memperhatikan tata kesopanan sehingga tidak akan mengganggu kenyamanan nasabah dalam bertransaksi di outlet BNI,” ujar dia dalam keterangannya, Senin  (11/3/2019).

Terkait peristiwa perusakan di KCU Dumai tadi pagi, Meiliana mengungkapkan, BNI menyerahkan sepenuhnya proses hukum terhadap pelaku pada aparat berwajib. BNI juga memohon maaf kepada para nasabah atas ketidaknyamanan yang dialami selama peristiwa terjadi di Kantor Cabang Utama Dumai.

Operasional BNI di Kantor Cabang Dumai dipastikan tetap beroperasi normal.

"Kami sangat bersyukur peristiwa ini tidak menimbulkan korban luka baik bagi nasabah maupun karyawan. Kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Aparat Kepolisian dan masyarakat yang telah membantu meredam aksi perusakan yang dilakukan pelaku. Kami menunggu perkembangan selanjutnya dari pihak berwajib, termasuk motif pelaku karena yang bersangkutan bukan nasabah maupun debitur kami," dia menandaskan.

2 dari 2 halaman

Polisi Lumpuhkan Penyerang Kantor Bank BNI di Dumai

Pria yang mengamuk di BNI Kota Dumai dibawa ke RSUD usai dilumpuhkan polisi. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Seorang pria dilumpuhkan aparat kepolisian setelah diduga melakukan penyerangan di Kantor Bank BNI di Dumai, Riau, Senin (11/3/2019) pagi. Pria yang belum diungkap identitasnya itu membawa parang kemudian masuk ke kantor bank dengan cara memecahkan kaca.

"Ada seseorang bawa jerigen sama parang, masuk ke Bank BNI pecahkan kaca, mengancam nasabah. Mendapat info dari masyarakat ada serangan di BNI, aparat kepolisian langsung bertindak," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta.

Pelaku berontak saat dilakukan penyergapan. Aparat kepolisian pun terpaksa melumpuhkan pelaku dengan menembak kakinya. Saat ini pelaku tengah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat.

Sejauh ini, polisi belum bisa menyimpulkan peristiwa yang terjadi pada sekitar pukul 10.00 WIB itu sebagai perampokan, teror, atau tindak pidana lain. Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.

"Belum disimpulkan apakah itu perampokan ataupun pidana lainnya," kata Dedi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya