Ulama Pidie: Tak Haram Pilih Jokowi-KH Ma'ruf Amin

Menurut Pimpinan Dayah Ikramul Fatah, Tengku Muzakir Al Wahab, keislaman Jokowi tak perlu diragukan

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 09 Mar 2019, 08:15 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Pidie - Para ulama dan pimpinan dayah atau pondok pesantren di Kabupaten Pidie, Aceh, meminta agar masyarakat tidak termakan fitnah dan berita hoaks yang menyudukan Paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pimpinan Dayah Ikramul Fatah, Tengku Muzakir Al Wahab mengatakan, secara hukum Islam Jokowi-Ma'ruf bukanlah pasangan yang haram untuk dipilih.

Menurutnya, keislaman Jokowi tak perlu diragukan. Apalagi wakil yang dipilihnya adalah seorang ulama besar, yaitu Ma’ruf Amin.

"Jadi tidak haram, karena kan dia (Jokowi-Ma'ruf) orang Islam," kata Tengku Muzakir di Dayah Ikramul Fatah, Pidie, Aceh, Jumat 8 Maret 2019.

Namun, ia mengakui bahwa masih ada banyak hoaks berseliweran di Aceh. Tetapi, Muzakir menyebut kebohongan itu tidak sampai ke akar rumput.  Sebab, materi fitnah hanya laku di media sosial dan dunia maya.

"Kalau di lapangan, masyarakat tidak (percaya) begitu. Cuma di medsos, itu permainan," jelas Muzakir.

 

2 dari 2 halaman

Baca Alquran

Sementara Ketua Majelis Ulam Indonesia (MUI) Bidang Ekonomi, Lukmanul Hakim mengatakan, sekarang ini banyak kyai dan ulama di Aceh yang mengapresiasi kesanggupan Paslon 01 untu ikut dalam tes baca Alquran. Hal ini berbeda dengan kubu Paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang belum menerima tantangan dari rakyat Aceh itu.

"Karena calon-calon kita semuanya Islam, relevan juga itu (tes baca Alquran) diterapkan. Pak Jokowi juga langsung menyanggupi," ujar Lukman.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya