Satelit Nusantara Satu Siap Meluncur Februari 2019

Satelit dengan teknologi HTS dan Next Generation Eelctric Propulsion ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan layanan akses internet di seluruh wilayah Indonesia.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Jan 2019, 14:54 WIB
Konferensi pers peluncuran Satelit Nusantara Satu. Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) akan meluncurkan satelit komunikasi geo stasioner (GEO), Nusantara Satu, pada 18 Februari 2019 di Cape Canaveral, Amerika Serikat (AS), menggunakan roket peluncuran Falcon-9 dari Space X.

Satelit yang dibuat oleh Space System Loral (SSL) ini merupakan High Throughput Satellite (HTS) pertama dari Indonesia.

Satelit dengan teknologi HTS dan Next Generation Eelctric Propulsion ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan layanan akses internet di seluruh wilayah Indonesia.

Teknologi HTS dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar, dibandingkan satelit konvensional untuk alokasi spektrum yang sama.

Sementara itu, teknologi Electric Propulsion membuat satelit menjadi lebih hemat biaya, dan efisien karena beratnya menjadi sangat ringan, serta membuat biaya investasi lebih terjangkau.

Proyek satelit ini memakan biaya US$ 230 juta, dengan sumber pendanaan sebesar 70 persen berasal dari Export Development Canada (EDC) dan sisanya dana internal PSN.

Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengatakan kehadiran satelit ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan fasilitas telekomunikasi di Tanah Air.

Ia pun optimistis kehadiran satelit ini dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi daerah di berbagai wilayah Indonesia.

"Kita harus sama-sama membangun ekosistem, dan kami (PSN) merasa memiliki tanggungjawab untuk menghadirkan konektivitas dan menjabawa kebutuhan ekonomi di Indonesia. Kehadiran satelit ini akan membuat lebih banyak daerah di Indonesia terkoneksi internet," ungkap Adi saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

 

2 dari 3 halaman

Ditempatkan di Atas Equator

Direktur Utama PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso. Liputan6.com/Andina Librianty

Satelit Nusantara Satu memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band, serta delapan spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 13,5 Gbps. Coverage (area cakupan) satelit ini hingga ke seluruh wilayah Indonesia.

Satelit ini akan ditempatkan pada posisi di atas equator pada 146 Bujur Timur (BT), yang akan bergerak bersamaan dengan rotasi bumi. Posisinya tepat berada di atas Papua.

PSN akan mengendalikan Nusantara Satu melalui Satellite Control Center yang berlokasi di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

Pengoperasiannya akan dilakukan oleh PT PSN Enam Indonesia, yang merupakan anak usaha dari PSN. PT Asuransi Jaasa Indonesia (Jasindo) bertindak sebagai penjamin asuransi Nusantara Satu.

Satelit Nusantara Satu memiliki usia desain selama 15 tahun. Namun, secara teknis diperkirakan bisa bertahan sampai 20 tahun.

"Lifetime desainnya bisa sampai 15 tahun, tapi kemampuannya secara teknis bisa sampai 20 tahun. Jadi kita bisa ekspektasikan hidupnya bisa sampai 20 tahun," kata Adi.

 

3 dari 3 halaman

April 2019 Siap Dipakai

Ilustrasi satelit (iStock)

Setelah mengorbit pada bulan depan, layanan satelit Nusantara Satu siap dipakai pada April 2019. Pada saat itu, 70 persen kapasitas satelit tersebut sudah terpakai.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) merupakan salah satu pihak yang akan menggunakan layanan Nusantara Satu. Sebanyak 60 persen kapasitas Ku-band disewa oleh BAKTI selama lima tahun.

Sayangnya, Adi belum bisa buka suara soal biaya sewa oleh BAKTI tersebut. "Dengan BAKTI itu sedang dalam tahap finalisasi. Soal biayanya kami belum bisa bilang, bulan depan mungkin (bisa ungkap)," tuturnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui BAKTI tengah menyiapkan proyek satelit multifungsi pemerintah. Tujuan proyek ini untuk menghubungkan 150 ribu fasilitas umum, termasuk sekolah, kantor pemerintah, dan Puskesmas, dengan akses internet.

Sebelum mengorbit pada 2022, pemerintah akan terlebih dahulu menyewa satelit milik pihak lain. Salah satunya adalah Nusantara Satu milik PSN.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya