Sempat Tertekan, IHSG Ditutup Menguat ke 6.448,15

Investor asing beli saham Rp 1,2 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.175.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Jan 2019, 16:16 WIB
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat menyentuh zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau. Adapun Rupiah pada posisi 14.175 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (18/1/2019), IHSG menguat 24,37 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.448,15. Indeks saham LQ45 naik 0,56 persen ke posisi 1.030,69. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 216 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 195 saham melemah dan 140 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.452,55 dan terendah 6.444,21.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 393.367 kali dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun.

Investor asing beli saham Rp 1,2 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.175.

Tercatat pada hari ini, 5 sektor saham menghijau dan 5 sektor melemah. Sektor saham aneka industri naik 1,92 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 0,82 persen dan sektor saham pertambangan mendaki 0,61 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CLAY melonjak 70 persen ke posisi Rp 306 per saham, saham NATO meroket 69 persen ke posisi Rp 175 per saham, dan saham SQMI bertambah 24,84 persen ke Rp 382 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tidak Sesuai Prediksi

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, para analis memperkirakan IHSG bakal terkoreksi. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai, terbatasnya katalis positif di pasar saham baik dari faktor eksternal maupun internal menggiring IHSG hari ini untuk tersungkur. Kendati demikian, IHSG hanya terkoreksi dalam jangka pendek semata.

"Sehingga diperkirakan tekanan aksi jual investor masih akan tetap menghantui. IHSG dalam jangka pendek berpeluang melemah dengan diperdagangan akhir pekan pada support dan resistance di 6355-6455," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/1/2019).

Senada, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebutkan IHSG akan melemah pada hari ini. Secara teknik, indeks telah mengkonfirmasi potensi apresiasi IHSG yang cenderung terbatas.

Dari indikasi tersebut, lanjut dia, diperkirakan indeks pada perdagangan saham hari ini rawan untuk terkoreksi.

"Oleh sebab itu, IHSG berpotensi tertekan dan bergerak ke zona merah pada rentang 6.384-6.477," imbuh dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya