Penemuan Cincin Cantik Berusia 2.000 Tahun Hebohkan Arkeolog di Israel

Penemuan cincin perunggu dengan batu permata yang indah mengejutkan para arkeolog di Israel.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 08 Jan 2019, 09:00 WIB
Doc: Noam Zilberberg / City of David

Liputan6.com, Jakarta - Penemuan cincin perunggu dengan batu permata yang indah mengejutkan para arkeolog di Israel. Para ahli mengatakan cincin itu memiliki latar belakang yang unik: cincin itu diperkirakan jatuh saat mikveh atau ritual mandi sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Perhiasan kuno tersebut ditemukan di parit pinggir jalan di Taman Nasional Kota David, Yerusalem. Kemungkinan cincin itu milik peziarah di masa lalu yang tak sengaja tertinggal setelah membasuh diri mereka dalam ritual.

Times of Israel melaporkan bahwa turis masa lalu biasa akan melakukan ritual penyucian sebelum mendaki Temple Mount untuk mengunjungi tempat-tempat suci.

"Tak jauh berbeda dengan masa kini, kelihatannya di masa lalu cincin dan perhiasan dilepas sebelum mandi," ungkap tim arkeolog dari Otoritas Barang Antik Israel kepada The Jerusalem Post.

"Cincin ini memungkinkan kita terhubung secara pribadi dengan kisah pribadi seseorang dari 2.000 tahun yang lalu."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Doc: Noam Zilberberg / City of David

Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook City of David, arkeolog Nahshon Szanton menyusuri kembali jalur yang mungkin ditempuh oleh para peziarah di situs bersejarah itu. Rute ziarah tempat cincin itu ditemukan juga diperkirakan memiliki hubungan khusus dengan sejarah dalam Alkitab, yakni cincin itu dibangun pada masa pemerintahan gubernur Romawi Pontius Pilatus.

Beberapa ahli percaya, cincin itu milik Pilatus yang memerintahkan penyaliban Yesus. Akan tetapi, meski tidak dapat diketahui secara pasti kapan cincin itu dibuat, teori tersebut ditolak. Hal ini dikarenakan bahwa ada pendapat yang mengatakan bahwa barang antik itu tidak cukup glamor untuk seorang gubernur Romawi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya