Bukan Motor, Lorenzo Sebut Pembalap Jadi Penentu Juara MotoGP

Jorge Lorenzo siap habis-habisan di MotoGP 2019.

oleh Defri Saefullah diperbarui 29 Des 2018, 10:45 WIB
Pembalap Spanyol dari tim Ducati, Jorge Lorenzo merayakan selebrasi didampingi pembalap Italia dari Movistar Yamaha, Valentino Rossi usai balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya di Montmelo, (17/6). (AFP PHOTO / Lluis Gen)

Liputan6.com, Bologna - Jorge Lorenzo menyebut motor bukan jadi penentu juara MotoGP di era sekarang. Sejak peranti elektronik ECU hanya menggunakan satu merek, motor sulit dimodifikasi dengan maksimal.

Maka itu, pembalap yang baru saja pindah ke Repsol Honda pada MotoGP 2019 itu menyebut motor bukan penentu juara.

"Sejak ECU hanya menggunakan satu merek, tak ada lagi pabrikan yang mendominasi, tak seperti di Formula 1. Saat ini sulit mendominasi di teknis motor," kata Lorenzo seperti dikutip gpone.

"Pembalap saat ini memegang peranan penting, bukan saja gaya membalapnya."

Dia mengatakan, saat ini jarang pembalap MotoGP yang bisa menang dua kali beruntun seperti 5 atau 10 tahun lalu. Ini tak berlaku untuk F1 meski juga gunakan ECU tunggal.

 

 

2 dari 3 halaman

Jagokan Lorenzo

7. Jorge Lorenzo (Ducati) - 79 Poin. (AFP/Jure Makovec)

Sementara itu, legenda MotoGP, Mick Doohan berbicara soal Jorge Lorenzo yang bergabung ke Repsol Honda Team. Menurutnya, Lorenzo bisa mengalahkan juara dunia MotoGP 2018, Marc Marquez.

Lorenzo mengalami kesulitan selama dua tahun bersama Ducati. Rider MotoGP berusia 31 tahun tersebut hanya meraih tiga kemenangan dari 32 balapan dengan Ducati.

Setelah pindah ke Honda, Lorenzo menuai pujian saat uji coba di Sirkuit de Jerez, Spanyol. Dia hanya tertinggal 0,039 detik di belakang Marquez.

"Saya kira Lorenzo dalam situasi rumit karena dia mendapat banyak tekanan (saat di Ducati). Namun di sisi lain, itu bisa menjadi positif karena satu-satunya hal yang dapat dia lakukan adalah mengalahkan Marquez dengan senjata yang sama," ucap Doohan, dikutip dari situs resmi MotoGP.

"Saya cenderung berpikir ini salah satu alasan mengapa Lorenzo mengambil tantangan baru, dia ingin tahu bisa menang atas Lorenzo atau tidak. Lorenzo tidak akan punya alasan apa pun karena dia akan memiliki sumber daya yang sama seperti Marquez," ujar legenda MotoGP berusia 53 tahun itu, menambahkan.

3 dari 3 halaman

Mirip 1987

Keputusan Lorenzo bergabung dengan Honda mengingatkan Doohan saat kejuaraan motor tahun 1987. Ketika itu Wayne Gardner sempat diragukan setelah pindah tim, tapi rider asal Australia itu berhasil memenangkan kejuaraan.

"Ini seperti ketika Eddie Lawson ke Honda dan mengatakan jika Wayne Gardner menggunakan motor sama, dia tidak akan berada pada levelnya. Gardner kemudian datang dan memenangi kejuaraan (pada 1987)," ujar Doohan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya