Mengintip Gaya Hidup Mewah Keluarga Terkaya Asia

Mengenal keluarga terkaya di benua Asia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Des 2018, 20:00 WIB
utri konglomerat Mukesh Ambani, Isha mengambil bagian dalam ritual pernikahan tradisional dengan putra pengusaha India, Ajay Piramal, Anand Ipramal di Mumbai, Rabu (12/12). (dok.Instagram @universalmediapro/https://www.instagram.com/p/BrUGMcdAkez/Henry

Liputan6.com, Mumbai - Saat ini, Mukesh Ambani merupakan pria terkaya di Asia. Menurut Forbes, hartanya mencapai USD 45,3 miliar atau setara Rp 659,1 triliun (USD 1 = Rp 14.551).

Dilansir via South China Morning Post, kekayaan Ambani mulai terekspor secara luas berkat pernikahan putrinya yang super mewah. Tamu-tamu yang diundang berasal dari berbagai sektor, ada petinggi Samsung, lalu Hillary Clinton, Shah Rukh Khan, serta pasangan NickYanka.

Pesta pernikahan berlangsung berhari-hari dan menampilkan performa Beyonce. Sebelumnya, Ambani juga sudah lama bergaul dengan figur-figur penting pemerintah dunia.

Penampakan kediaman Mukesh dan Nita Ambani yang berlantai 27 tingkat di Mumbai, India (Strongest in World)

Pernikahan sang putri, Isha Ambani, adalah Anand Piramal. Sang mempelai pria juga keturunan pebisnis sukses di bidang real-estate dan farmasi.

Keluarga terkaya di Asia tersebut tinggal di gedung pencakar langit setinggi 27 lantai di Mumbai. Harga gedung itu ditaksir USD 1 miliar.

Ambani adalah konglomerat yang memimpin perusahaan Reliance yang didirikan oleh sang ayah, Dhirubhai Ambani. Ketika ia wafat di tahun 2002, Dhirubhai tidak meninggalkan wasiat, dan kepemimpinan Reliance beralih ke dua putranya: Mukesh dan Anil. Di bawah kepemipinan Mukesh, perusahaan berekspansi dan menjadikan dirinya keluarga terkaya di Asia.

Reliance awalnya bekerja di sektor fabrik dan tekstil. Sekarang, Reliance memiliki valuasi USD 100 miliar (Rp 145,5 triliun) dan anak-anak perusahaannya bergerak di bidang ritel, telekomunikasi, bensin, konstruksi, dan layanan digital.

2 dari 2 halaman

Jelang Pensiun, Jack Ma Kembali Jadi Orang Terkaya di Tiongkok

Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Padsa Oktober lalu, menjelang pensiun dari Alibaba, sang pendiri Jack Ma malah mendapat predikat orang terkaya di Tiongkok. Ia menjuarai China Rich List versi Forbes setelah terakhir mendapat nomor 1 pada tahun 2015.

Berdasarkan data Forbes, kekayaan Jack Ma berjumlah USD 34,6 miliar (Rp 526,1 triliun, asumsi kurs saat itu USD 1 = Rp 15.207). Berikutnya, ada nama CEO Tencent Ma Huateng dengan harta USD 32,8 miliar (Rp 498,8 triliun). Hui Ka Yan, orang terkaya di Tiongkok pada 2017, berada di posisi 3 dengan harta sejumlah USD 30,8 miliar (Rp 468,3 triliun).

Predikat ini seakan menjadi kado sebelum Jack Ma turun jabatan sebagai CEO Alibaba.Jack Ma telah menegaskan akan turun dari jabatannya pada tahun depan. Ia bertekad ingin kembali ke dunia pendidikan.

Jack Ma adalah seorang guru Bahasa Inggris sebelum mendirikan Alibaba dengan koleganya. Saat itu, dia mengaku tidak punya bekal mumpuni untuk membangun bisnis.

"Hari saat saya memulai bisnis kami, 18 pendiri berkumpul. Saya bilang ke 17 kolega di apartemen saya: 'kawan-kawan, kita tidak punya uang, tak punya pengetahuan teknologi, kita tak punya sumber daya, atau relasi,'" kenang Jack Ma di depan hadapan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada diskusi di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali.

Jack Ma menegaskan, bila dirinya bisa sukses, pastinya 70 persen orang di dunia juga bisa. Dalam meraih kesuksesan, ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas diri serta percaya pada proses dan visi yang dimiliki.

"Alibaba bisa mencapai ukuran perusahaan seperti hari ini tidak karena kami membangun tahun lalu. Melainkan 19 tahun," tegas Jack Ma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya