Polda Metro Kirim Polwan ke Banten untuk Membantu Korban Tsunami

Kepala Satgas Polwan Polda Metro Jaya, Kombes Apri Astini mengatakan Polda Metro membawa bantuan untuk korban tsunami dalam 21 truk.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2018, 10:52 WIB
Pemandangan kehancuran usai tsunami menerjang Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12). Pascatsunami Selat Sunda, warga pulang untuk mencari barang berharga miliknya. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Istri Wakil Kepala Kepolisian Polda Metro Jaya (Wakapolda Metro) Kiki Wahyu melepas rombongan relawan Polisi Wanita (Polwan) untuk membantu korban bencana tsunami di Banten. Setidaknya ada 25 Polwan yang ditugaskan untuk melakukan tugas kemanusiaan di lokasi terdampak bencana itu.

"Kami ikut berpastisipasi untuk bencana di Banten jadi kita mengirimkan Polwan," kata Kiki di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (25/12/2018).

Para relawan, lanjut Kiki juga membawa bantuan logistik seperti makanan, pakaian dan popok untuk para korban bencana tsunami. Bantuan logistik itu berasal dari para istri pejabat baik menteri dan juga para istri Bhayangkari.

"Sama-sama untuk memberangkatkan bantuan ke Banten semoga bermanfaat untuk korban-korban di sana," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Satgas Polwan Polda Metro Jaya, Kombes Apri Astini mengatakan Polda Metro membawa bantuan dalam 21 truk. Nantinya bantuan untuk korban tsunami itu akan dipusatkan di kawasan Pandeglang, Banten.

"Sementara kita di Banten dan poskonya dipusatkan di Pandeglang," ujarnya.

Apri menjelaskan, jumlah Polwan yang diturunkan 25 orang dengan tambahan satu orang Kepala Satuan Tugas yang juga akan membantu pelaksanaan tugas di Banten.

"Untuk Satgas Polwan untuk bantuan kemanusiaan Banten untuk hari ini 26 orang 25 anggota dan satu tim atau kepala satuan tugasnya," ucap Apri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Korban Jiwa

Data jumlah korban tsunami Selat Sunda terus bertambah. Per pukul 17.00 WIB, Senin (24/12/2018), jumlah korban jiwa mencapai 373 orang.

"1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis.

Penambahan itu, menurut dia, tak lepas dari proses pencarian yang gencar dilakukan tim SAR. Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau kini mulai bisa diakses.

"Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan," papar Sutopo.

Jumlah korban dan daerah yang terdampak tsunami paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang. Daerah ini merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila yang banyak berderet di sepanjang pantai.

"Apalagi saat kejadian tsunami saat libur panjang sehingga banyak wisatawan menginap di hotel dan penginapan," imbuh Sutopo.

Sementara, kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya