Hasto PDIP: Danau Toba Sangat Pantas Jadi Spot Baru Wisata Dunia

Danau Toba menjadi wilayah administrasi tujuh kabupaten yang sekarang menjadi tujuan wisata internasional.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Des 2018, 19:26 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat di atas Kapal Wisata Pemkab Toba Samosir mengitari Danau Toba. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - DPP PDIP mendukung langkah Jokowi untuk menjadikan kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata baru internasional di Indonesia.

Danau Toba telah menjadi Geopark nasional yang disebut dengan Geopark Kaldera Toba. Berdasarkan penelitian, Danau Toba merupakan hasil kaldera vulkanik letusan gunung api puluhan ribu tahun lalu yang dampak letusannya sangat terasa di penjuru dunia.

Danau Toba menjadi wilayah administrasi tujuh kabupaten yang sekarang menjadi tujuan wisata internasional. Konsep Geopark mengacu pada pengembangan kawasan yang memberikan pengaruh terhadap konservasi, edukasi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto sebelum mengakhiri rangkaian Safari Politik Kebangsaan III menyusuri Sumatera Utara (Sumut), Senin (17/12/2018).

Sebelum meninggalkan Sumut melalui Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Hasto dan rombongan safari menyempatkan diri menginap di kawasan Parapat di tepi Danau Toba. Bupati Toba Samosir Rapidin Simbolon sempat bertemu pada Minggu 16 Desember 2018 malam, dan berbincang lama dengannya.

Keesokan harinya, Hasto bersama rombongan berjalan-jalan mengelilingi Parapat, dan mampir ke Rumah Pengasingan Bung Karno. Setelahnya, dengan menaiki Kapal Wisata Pemkab Toba Samosir, rombongan itu mengitari Danau Toba.

Dengan kapal itu, Hasto dan rombongan sempat singgah di sejumlah spot wisata seperti Batu Gantung. Sepanjang perjalanan, Ia tak mau berhenti untuk berdiri di geladak kapal, menikmati pemandangan sambil merasakan semilir angin sejuk Danau Toba.

"Danau Toba ini pemandangan mewah dari Sumatera Utara," ujar Hasto.

 

2 dari 2 halaman

Keindahan Danau Toba

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (dua kiri) membuka workshop tentang peta rawan bencana Indonesia di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (13/12). Jakarta yang dekat dengan Anak Krakatau dianggap perlu persiapan menghadapi bencana. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Setelahnya, Hasto dan rombongan bergerak menuju Bandara Silangit. Di sana, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan sudah menanti Hasto yang ditemani Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih. Di bandara itu, mereka mengunjungi dan belanja di kios UMKM binaan Pemkab Tapanuli Utara.

Kata Hasto, keindahan Sumatera Utara tiada duanya. Sehingga pantas untuk dijadikan salah satu dari tujuan wisata baru Indonesia seperti dicanangkan oleh Pemerintahan Jokowi.

"Kami sangat mendukung langkah Pemerintah itu. Sangat pantas bila Danau Toba dan sekitarnya menjadi salah satu spot wisata dunia baru," kata Hasto.

Dia lalu melakukan pertemuan tertutup dengan Nikson, sama seperti pertemuan yang dilakukannya dengan Rapidin, di Parapat, pada malam sebelumnya. Usai pertemuan itu, Hasto mengatakan bahwa niatan Pemerintahan Jokowi menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata harus didukung Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Misalnya, Hasto mengatakan bahwa sebuah destinasi wisata dunia akan berkembang jika kultur melayani ada di masyarakatnya. Dan baginya, Pemda berkewenangan untuk melatih warganya agar memiliki kemampuan itu.

"Pemda harus menunjukkan komitmennya mendukung visi Pemerintah Pusat itu. Pastikan lokasi Danau Toba bersih, warganya ramah dan murah senyum," kata Hasto.

"Karena Danau Toba akan jadi destinasi wisata dunia, maka masyarakat harus dilatih supaya bisa berbahasa Inggris," tambah Hasto.

Pria asal Yogyakarta itu memastikan para kadernya yang menjadi kepala daerah di wilayah Danau Toba wajib mendukung visi Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata nasional dan internasional itu.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya