Kapolri: Penembakan di Papua karena Kesenjangan Pembangunan

Kapolri mengatakan, Jokowi memiliki tekad yang sangat kuat untuk membangun infrastruktur di pegunungan tengah Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2018, 14:27 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberi sambutan saat meresmikan armada baru Korps Kepolisian Air dan Udara (Korpolairud) dalam HUT ke-68 Korpolairud di Mako Ditpolairud, Jakarta, Senin (3/12). Tito meresmikan 25 armada baru. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, serangkaian serangan yang terjadi di Kabupaten Nduga, Papua, karena kesenjangan pembangunan. Ini disampaikan Tito menanggapi pembunuhan terhadap anggota TNI dan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Nduga.

"Kita tahu bahwa akar masalah utama dari aksi kekerasan bersenjata oleh kelompok-kelompok ini terutama karena memang masalah pembangunan, masalah kesejahteraan," jelas Tito di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Tito mengambil contoh aksi kekerasan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, beberapa tahun lalu. Dia menyebut sebelum pembangunan infrastruktur di Manokwari digenjot, pembunuhan terhadap aparat keamanan maupun warga kerap terjadi.

"Tapi dengan pembangunan yang berjalan sangat bagus saat ini tidak ada lagi di daerah-daerah itu," ucapnya.

Mantan Kapolda Papua ini menyadari, pembangunan infrastruktur di Nduga memang terlambat. Hal itu disebabkan medan di kawasan tersebut cukup sulit. Nduga terletak di pegunungan tengah Papua.

"Nah, ini persoalannya sekali lagi masalah pembangunan kesejahteraan," kata dia.

Tito menambahkan, Presiden Jokowi memiliki tekad yang sangat kuat untuk membangun infrastruktur di pegunungan tengah Papua.

Saat ini, pemerintah pusat sedang membangun Trans Papua dan puluhan jembatan. Tito berharap upaya ini bisa menekan aksi kekerasan di Nduga dan sekitarnya.

"Saya pernah jadi Kapolda Papua dua tahun. Saya sangat yakin masyarakat Papua menunggu pembangunan ini. Tapi ya kelompok-kelompok ini seringkali mereka enggak sabar, menunjukkan eksistensi, terus mungkin juga mereka menikmati karena ditakuti, memberikan status sosial bersenjata," kata dia mengakhiri.

 

2 dari 2 halaman

Serang Pos TNI

20 Orang menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Rinciannya 19 orang pekerja pembangunan jembatan Distrik Yigi, Nduga, 1 lainnya anggota TNI.

Pekerja proyek jembatan diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu, 1 Desember 2018. KBB saat itu di bawah pimpinan Egianus Kogoya.

Sehari kemudian, KKB menyerang pos TNI di Distrik Mbua, Papua. Akibatnya, 1 orang anggota TNI gugur.

Saat ini, tim gabungan Polri dan TNI sedang memburu KKB. Tim gabungan tersebut dipimpin langsung Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Kapolda Papua Irjen Pol. Martuani Sormin Siregar.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya