3 Pasukan Elite TNI untuk Memburu Pemberontak Papua

Secara khusus pasukan elite TNI sering diterjunkan di daerah konflik seperti di Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2018, 09:36 WIB
Mantan KSAD Jenderal TNI Mulyono (kiri) bersama Danjen Kopassus Mayjen TNI M Herindra dibopong pasukan baret merah usai upacara Penyematan Brevet Komando di Makopassus, Cijantung, Jakarta, Jumat (25/9/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan TNI dalam berbagai operasi diakui dunia internasional. Kemampuan TNI diraih dari hasil latihan yang keras dan ditunjang dengan berbagai persenjataan yang super canggih.

Pasukan elite TNI sering dilibatkan dalam berbagai operasi mulai dari operasi penangkapan teroris sampai operasi penyelamatan sanderan.

Secara khusus pasukan elite TNI sering diterjunkan di daerah konflik seperti di Papua. Di Tanah Papua, peran TNI sangat dibutuhkan untuk menjaga bumi cenderawasih dari pemberontakan yang sering kali terjadi oleh pasukan bersenjata.

Berikut ini deretan pasukan elit TNI yang cocok memburu pemberontak di Papua:

1. Kopassus

Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan antiteror.

Kemampuan Kopassus tidak bisa dipandang sebelah mata. Kopassus telah terbukti berhasil dalam sejumlah operasi Pembebasan Sandera.

Salah satunya di Banti Papua akhir tahun 2017 yang lalu. Jumlah warga yang berhasil dievakuasi dari Kampung Kimbely sebanyak 104 laki-laki, 32 perempuan dan 14 anak-anak serta dari Kampung Longsoran sebanyak 153 laki-laki (satu di antaranya orang asli Papua), 31 perempuan dan 10 anak-anak.

2 dari 4 halaman

2. Batalyon 751/Raider

Dua prajurit Batalyon 400/Raider meluncur sambil menembak sasaran, saat melakukan simulasi penyergapan musuh, di Markas Batalyon 400/Raider, di Semarang, Selasa (17/11). (Antara)

Batalyon 751/Raider memiliki tugas Operasi yang bersifat khusus yaitu, Teknik Driil Kontak, Infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, Mobud, Ralasuntai, Raid Baswan, Raid Penghancuran.

Kemapuannya tidak perlu diragukan lagi, pada 7 Juni 2014, anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Cenderawasih yang bertugas di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kontak tembak tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 pagi, di mana pada saat kejadian prajurit TNI sedang berpatroli di wilayah sekitar Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Batalyon 751/Raider bersama Kopassus juga melakukan operasi Pembebasan Sandera di Camp Kimbely, Tembagapura, Papua pada November 2017 lalu. Sebanyak 13 Anggota Kopassus dan 30 pasukan elite Batalyon 751 Raider ditugaskan untuk merebut Camp Kimbely. Sementara 2 tim Peleton Intai Tempur Kostrad atau Tontaipur kebagian jatah menghabisi kelompok separatis di Dusun Binti. Secara keseluruhan misi berjalan dengan sukses.

3 dari 4 halaman

3. Tontaipur Kostrad

Jokowi berjalan ditengah barisan pasukan Kostrad saat mengunjungi Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, Jawa Barat, Rabu (16/11).Presiden yang merupakan Panglima Tertinggi TNI ini disambut yel-yel 3.500 pasukan. (Biro Pres Kepresidenan)

Pengintaian dan Pertempuran (Taipur) / Peleton Intai Tempur (Intai Tempur) adalah pasukan berkualifikasi intelijen tempur Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.

Pembinaan satuan berada di Batalyon Intelijen Kostrad dan dalam pengoperasian dibawah kendali Panglima Kostrad.

Tontaipur Kostrad dilatih khusus dengan ketrampilan-ketrampilan tempur serta persenjataan dan perlengkapan khusus, seperti alat selam tempur close circuit, kendaraan bawah air dan berbagai jenis senjata canggih lainnya, guna melaksanakan operasi tempur dengan hasil yang optimal.

 

Reporter: Syifa Hanifah

Sumber: Merdeka.com

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya