Jokowi Akan Tinjau Korban Gempa Sulteng Besok

Presiden Jokowi besok akan terbang ke Palu untuk meninjau langsung penanganan pascagempa bumi dan tsunami.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2018, 20:58 WIB
Presiden Jokowi memberi pidato saat merayakan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana terbang ke Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, pada Minggu, 30 September besok.

Dia akan meninjau masyarakat Palu dan Donggala yang mengalami musibah gempa magnitudo 7,4  berujung tsunami yang memporak-porandakan sejumlah wilayah hingga mengakibatkan banyaknya korban jiwa.

"Presiden Jokowi besok akan terbang ke Palu untuk meninjau langsung penanganan pascagempa bumi dan tsunami," kata Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018). 

Sutopo juga mengungkapkan bagaimana kondisi masyarakat yang berada di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. 

"Tadi sempat para korban pengungsi dievakuasi ke Makassar. Mereka adalah penumpang yang ada di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri yang dievakuasi dengan pesawat Hercules milik Kementerian PUPR yang kini juga fokus dalam perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan," jelas Kepala BNPB.

2 dari 2 halaman

Air Bersih Dikirim ke Palu dan Donggala

Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)

Selain mengevakuasi warga atau korban yang ada di bandara, pihaknya dan stakeholder terkait juga telah mengirimkan air bersih ke Palu dan Donggala.

"Tadi siang sudah mulai dikirim dengan menggunakan kapal, air bersih, air minum dari Manado untuk menuju ke Palu dan Donggala," ujarnya.

Sampai saat ini bantuan masih terus berdatangan untuk para korban, terlebih di Donggala yang memang sampai saat ini belum bisa melakukan komunikasi dan listrik masih padam.

"Bantuan masih terus berdatangan. Karena memang di Donggala masih belum bisa melakukan komunikasi, listrik juga masih padam dan gelap gulita," jelas Sutopo.

 

Repoter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya