Romantis Berujung Dramatis, Pramugari Dilamar di Pesawat Lalu Dipecat

Video viral yang beredar di media sosial pada bulan Mei ini kembali menjadi perbincangan. Pasalnya momen lamaran pramugari ini romantis, tapi berakhir dramatis.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Sep 2018, 18:00 WIB
Ilustrasi pesawat (Pixabay)

Liputan6.com, Beijing - Seorang awak penerbangan China Eastern Airlines kehilangan pekerjaan setelah sang kekasih melamarnya di tengah-tengah pesawat mengudara. Pramugari pada penerbangan itu mungkin tak pernah membayangkan bahwa aksi manis pacarnya justru berakhir dengan pemecatan dirinya.

Anda mungkin telah melihat video lamaran pramugari di pesawat viral yang beredar di media sosial pada bulan Mei.

Dalam klip yang dibagikan oleh Pear Video, seperti dikutip dari Asia One, Jumat (14/9/2018), seorang penumpang pria dalam penerbangan dari Xi An ke Yinchuan terlihat bangun dari berlutut setelah berhasil melamar pacarnya, yang merupakan pramugari dalam penerbangan.

Dengan mata berkaca-kaca, gadis itu kemudian berbicara melalui sistem pengumuman pesawat: "Aku benar-benar tidak tahu pacarku akan melamarku pada penerbangan ini, terima kasih telah menjadi saksiku."

Sebuah sulih suara di klip --diyakini menjadi penumpang di penerbangan-- menambahkan bahwa semua orang di pesawat tersentuh oleh aksi romantis, yang terjadi sekitar setengah jam setelah lepas landas. Beberapa penumpang juga terlihat mengangkat ponsel mereka untuk merekam momen spesial.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Maskapai Tak Terkesan

Ilustrasi pesawat (iStock)

Akan tetapi maskapai itu rupanya sama sekali tak terkesan dengan aksi romantis tersebut. Menurut laporan TV Liaoning pada 10 September, perusahaan penerbangan malah memecat pramugari dengan alasan bahwa ia telah mengabaikan keselamatan penumpang.

Perusahaan penerbangan itu menyatakan bahwa melamar di tengah-tengah penerbangan telah menyebabkan gangguan. Merupakan tindakan yang tak bertanggung jawab dan membahayakan keamanan penumpang.

Netizen China di media sosial terbagi atas dua kubu dalam menanggapi hal tersebut.

Beberapa keberatan terhadap langkah maskapai yang terlalu ketat dan "tak berperasaan". Terlebih karena sang pramugari juga tak menyadari rencana pacarnya.

Sementara yang lain merasa bahwa sang pramugari dan pacarnya mencampur urusan pribadi selama jam kerja, terutama untuk pekerjaan yang melibatkan keselamatan publik, yang dianggap melalaikan tugas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya