Tahun Depan, Beli Tiket Kapal buat Mudik Harus Pakai Uang Elektronik

ASDP Indonesia Ferry menargetkan seluruh pembelian tiket kapal ferry bisa menggunakan uang elektronik pada Maret 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Agu 2018, 17:32 WIB
Pemudik pengguna motor membeli tiket masuk kapal di dermaga 6 Pelabuhan Penyebrangan Merak-Bakauheni, Banten, Rabu (21/6). Hingga H-4 lebaran 2017, belum terlihat penumpukan di dermaga penumpang maupun kendaraan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan seluruh pembayaran dalam pembelian tiket kapal feri yang dikelolanya menggunakan uang elektronik pada Maret 2019. Dengan demikian, saat musim mudik Lebaran tahun depan, para calon penumpang angkutan penyeberangan harus menggunakan uang elektronik saat membeli tiket.

Direktur Komersial PT ASDP Indonesia Ferry, M Yusuf Hadi mengatakan, untuk tahap pertama, mulai 15 Agustus 2018, penerapan sistem pembayaran nontunai ini diterapkan di empat pelabuhan, yaitu Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.

Calon penumpang bisa menggunakan uang elektronik yang diterbitkan empat bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) saat bertransaksi membeli tiket angkutan penyeberangan.

"Ini merupakan awalan, supaya pengguna jasa tertib mendapatkan tiket lalu bermigrasi dengan payment getaway online. Itu ticketing masalah pembelian ya. (Sosialisasi) Sejak awal bulan lalu," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Kemudian tahap kedua, ASDP akan menambah jumlah lintasan yang pembelian tiketnya dilakukan dengan nontunai. Tahap kedua ini akan dilaksanakan pada Desember mendatang atau saat libur Natal dan Tahun Baru.

"Kita bertahap, setelah Ketapang, Gilimanuk, Merak, dan Bakauheni, kita lanjutkan ke Padang, sampai Labuan Bajo, sampai Nusa Tenggara Timur (NTT) lalu ke barat ada Tanjung Api-api, lalu Padang," ungkap dia.

Pada tahap kedua ini, tidak hanya menggunakan uang elektronik, calon penumpang dan pengusaha logistik yang juga bisa menggunakan kartu kredit atau kartu debit untuk bertransaksi. Hal ini mengingat harga tiket yang dibayar oleh truk logistik untuk bisa menggunakan angkutan penyeberangan cukup besar.

"Kenapa kita ada fase? Karena sampai Desember bisa dilayani dengan credit card dan debit card. Dan ini karena yang kita layani bukan hanya penumpang, truk juga. Kan dimiliki oleh pengusaha," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tahap Ketiga

Calon penumpang dicek tiketnya sebelum memasuki Kapal di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (30/6). Hal ini disebabkan semakin tingginya minat pemudik yang memilih menggunakan jasa pesawat terbang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Adapun tahap ketiga, yaitu pada Maret 2019, seluruh lintasan, yaitu 221 lintasan yang dilayani kapal feri ASDP, tiketnya akan dijual dengan pembayaran nontunai, termasuk pembelian tiketnya sudah bisa dilakukan secara online.

"Kita target Maret itu. Jadi fase pertama itu 15 Agustus, lalu fase kedua di Desember, lalu ketiga Maret 2019. Sehingga nanti angkutan Lebaran sudah cashless semua, termasuk online ticketing. Total seluruh Maret bisa dibeli Alfamart, Indomaret, Kantor Pos, pom bensin. Seperti (beli) tiket kereta," tandas dia.

Sebagai informasi, saat ini PT ASDP mengelola 29 kantor cabang, dan 35 unit pelabuhan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Perseroan mengoperasikan sebanyak 151 unit kapal yang melayani 221 lintasan penyeberangan yang menghubungkan 242 kota dan kabupaten di Indonesia.

Adapun lintasan tersibuk yang dilayani saat Angkutan Lebaran ialah Merak-Bakauheni yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera.

Hingga Juni 2018, tercatat untuk jumlah penumpang pejalan kaki y‎ang dilayani ASDP mencapai 3.547.102 orang, roda dua mencapai 2.099.684 unit, dan roda ‎empat mencapai 1.122.688 unit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya